Siswi SD Harus Masuk Geng, Syaratnya Bikin Geleng-Geleng

Tak mau jadi anggota geng di sekolahnya, siswi kelas 6 SD ini sampai tak berani datang ke sekolah.

oleh Doddy Irawan diperbarui 11 Okt 2017, 17:00 WIB
Bukan cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa jadi pelaku bully. (Sumber Foto: thriving.childrenshospital.org)

Liputan6.com, Jakarta Sekilas mirip cerita sinetron drama, namun keberadaan geng di sekolah nyata adanya. Salah satu yang cukup meresahkan adalah keberadaan geng yang berisi sekumpulan anak perempuan di sebuah sekolah di bilangan Jakarta Timur. Ironisnya, mereka bukan siswi SMP ataupun SMA, melainkan siswi Sekolah Dasar (SD).

Sebut saja namanya, Susan (bukan nama sebenarnya, red). Menurut cerita ibunya, ia tergolong pandai dan rajin belajar. Tak heran kalau Susan jadi tipe murid yang disukai banyak guru.

Siswi kelas 6 di sebuah SD negeri ini juga banyak ditaksir oleh teman-teman pria. Tak sedikit yang menyatakan suka kepadanya. Bahkan anggota geng perempuan itu kerap menjodoh-jodohkan Susan dengan beberapa teman pria. Susan tetap bersikukuh ingin sendiri dulu dan tidak bergabung di geng manapun, karena tahun depan akan naik jenjang ke sekolah menengah.

Efeknya, tentu saja Susan menjadi bulan-bulanan bullying oleh anggota geng tersebut. Bahkan, ia sampai takut untuk berangkat ke sekolah dan mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).  

"Menurut cerita dia, geng itu udah lama ada di sekolah. Anggotanya pun terus bertambah. Saya tanya ke dia mengapa tidak tertarik untuk join sama geng tersebut. Dia bilang, salah satu syarat untuk bergabung di geng itu cukup aneh, yaitu harus punya pacar," keluh ibu Susan, Lolita (bukan nama sebenarnya, red) saat dihubungi Health-Liputan6.com, Rabu (11/10/2017).

Lolita kembali menyambung cerita anaknya. Kalau saja anggota geng itu berperilaku baik dan punya kegiatan positif untuk mendukung prestasi sekolah, bisa jadi Susan mau bergabung. Namun, beberapa hal yang terlihat di lapangan, justru jauh dari ekspektasi. 

"Dia bilang tak mau salah dalam memilih teman bergaul. Anak SD pacaran, menurutnya, belum pantas. Anehnya, orangtua anggota geng tersebut tak ada yang melarang. Mereka terkesan setuju, bahkan suka bertukar cerita seputar hubungan anak dengan pacarnya," papar Lolita.

 

Simak video menarik berikut:


Dukung Anggota Dapat Pacar

Lalu, Susan juga menceritakan, soal solidaritas yang salah arah dari geng tersebut. Kalau ada salah satu anggota mereka kesal dengan orang lain, maka seluruhnya akan membela, meski itu salah. Termasuk melakukan bullying terhadap siswa-siswi lain yang masih belum punya pacar alias jomlo.

"Mereka itu juga punya akun sosial media, termasuk Instagram. Mereka juga suka mencela orang dengan sebutan 'jones' alias 'jomlo ngenes'. Kalau ada salah satu anggotanya yang belum punya pacar, mereka bahu membahu untuk menjodohkan. Termasuk menulis status yang isinya tentang cinta-cintaan dan kasmaran," beritahu Susan ke ibunya.

Termasuk soal tips dalam mendapatkan pacar, anggota geng tersebut punya kisi-kisi sukses tersendiri.

"Jika mau 'nembak' pacar tapi malu, lebih baik buat surat cinta lalu taruh di kolong meja 'gebetan'. Kalau yang 'nembak' mentalnya kuat, lebih baik nyatakan langsung perasaan di hadapaan 'gebetan', sambil menyanyikan sebuah lagu bertema cinta," demikian curhat Susan seperti disampaikan lewat Lolita.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya