Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) sudah mengembalikan uang Rp 1 triliun kepada 2,4 juta pelanggan golongan 900 Volt Amper(VA). 2,4 juta pelanggan tersebut yang kembali menjadi penerima subsidi listrik.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, berdasarkan verifikasi, ada 2,4 juta pelanggan golongan 900 VA yang mengalami pencabutan subsidi, kembali masuk dalam golongan penerima subsidi. Sarwono menuturkan, PLN mengembalikan uang kelebihan bayar tagihan listrik setelah diputuskan mendapatkan kembali subsidi.
"Sudah (dikembalikan), angkanya lebih dari Rp 1 triliun," kata Sarwono, di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sarwono mengatakan, pengembalian subsidi tersebut dihitung sejak dimulainya pencabutan subsidi listrik, untuk golongan pelanggan 900 VA Rumah Tangga Mampu (RTM) pada Januari 2017-Juni 2017.
"Sejak Januari 2017. Semenjak diberlakukan pencabutan subsidi," ujar dia.
Sarwono mengungkapkan, PLN sudah memperhitungkan penambahan penerima subsidi listrik sebanyak 2,4 juta pelanggan tersebut, sehingga tidak mengganggu keuangan PLN. "Sudah diperhitungkan (tambahan subsidi listrik untuk 2,4 juta)," tutur Sarwono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian ESDM Usul Tambahan Pelanggan Terima Subsidi
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan tambahan pelanggan 900 Volt Amper (VA) yang menerima subsidi sebanyak 2,4 juta kepala keluarga. Usulan dilayangkan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dari hasil verifikasi ulang yang dilakukan instansinya bersama PT PLN (Persero), ditemukan 2,4 juta pelanggan golongan 900 VA yang subsidinya telah dicabut, ternyata masih berpotensi berhak menerima subsidi.
"Ada tambahan sekitar 2,4 juta pelanggan 900 VA lagi diverifikasi apakah perlu mendapatkan subsidi," kata Jonan.
Jonan menuturkan, saat ini dilakukan pemadanan ulang terhadap 2,4 juta pelanggan golongan 900 VA tersebut. Jika dinyatakan layak mendapatkan subsidi, maka jumlah golongan 900 VA yang menerima subsidi meningkat menjadi 6,5 juta pelanggan, dari sebelumnya 4,1 juta pelanggan.
"Kalau terjadi, maka yang 900 VA dari sekitar 4,1 juta pelanggan menjadi sekitar 6,5 juta pelanggan," ungkap Jonan.
Selain itu, Jonan juga menyebutkan, dengan ditambahnya penerima subsidi tersebut, pemerintah juga mengusulkan penambahan anggaran subsidinya. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp 1,7 triliuin dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2017.
"Usulan kami di RAPBNP 2017 yang akan kami paparkan pada komisi VII setelah libur, ada kenaikan sebanyak Rp 1,7 triliun subsidinya untuk tambahan pelanggan yang baru masuk sebanyak 2.4 juta pelanggan," kata Jonan.
Jonan melanjutkan, saat ini subsidi listrik yang tercantum dalam APBN 2017 sebesar Rp 50,4 triliun. Jika usulan tambahan subsidi tersebut disepakati komisi VII DPR, maka total subsidi listrik tahun ini mencapai Rp 52,13 triliun.
"Kalau disetujui DPR, subsidi khusus listrik menjadi Rp 52,13 triliun," tutur Jonan.
Staf Khusus Menteri ESDM Hadi M Djuraid menjelaskan, ditemukan 2,4 juta pelanggan yang berpotensi mendapat subsidi listrik kembali tersebut, karena ada perkembangan data masyarakat, bukan disebabkan kesalahan saat pendataan.
"Perkembangan di lapangan faktornya banyak. Ada yang rumahnya pindah, rumahnya sebelumnya biasa jadi lebih besar, jadi data tidak statis," tutur Hadi.
Advertisement