Liputan6.com, Jakarta Suara keras yang ditimbulkan seseorang saat mendengkur (ngorok) tentu akan mengganggu orang yang tidur bersama dalam satu ruangan. Bahkan, ada seseorang yang terpaksa pindah kamar karena sangat terganggu suara ngorok pasangannya. Bagaimana kalau yang ngorok itu anak Anda? Apakah sebagai orangtua harus khawatir?
Baca Juga
Advertisement
Tidur mendengkur, sering terjadi pada anak-anak usia tiga tahun ke atas. Menurut dr Dyan Mega Inderawati, ngorok pada anak adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan, selama tidak berlangsung terus-menerus.
Kondisi ini tidak menimbulkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Namun, pada kondisi tertentu, kebiasaan ngorok pada anak perlu mendapat perhatian lebih karena dapat memengaruhi IQ.
Ngorok seperti apa yang perlu diwaspadai?
Melansir dari Klikdokter, Rabu (11/10/2017), hal ini bisa timbul karena Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS). Walaupun sebagian besar kasus mendengkur pada anak tergolong normal, 1–3% di antaranya ternyata patut mendapat perhatian lebih. Normalnya, otot-otot di saluran napas menjadi lebih rileks saat tidur. Namun, pada kasus OSAS, otot-otot ini menjadi terlalu rileks dan menyempit sehingga menimbulkan sumbatan aliran udara yang masuk dan keluar selama beberapa detik hingga menit.
Akibatnya, anak penderita OSAS kesulitan bernapas saat serangan ini terjadi di tengah tidurnya. Anak menjadi sering terbangun pada malam hari, sesak napas, berkeringat, dan tentunya hal ini memengaruhi kualitas tidurnya. Tanda-Tanda OSAS pada Anak yang paling khas, yaitu seringnya anak terbangun pada malam hari setelah mendengkur kencang dan mengalami sesak napas hingga sulit untuk kembali tidur.
Simak juga video menarik berikut:
Waspada 5 gejala harian pada anak
Keadaan ini berlangsung berulang-ulang dan dialami hampir setiap malam. Lambat laun, kesegaran anak pada pagi hari akan kena imbasnya. Dalam keseharian, anak penderita OSAS dapat menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
1. Memiliki masalah konsentrasi di sekolah
2. Sering mengantuk pada siang hari
3. Cenderung agresif
4. Mengeluh sakit kepala, terutama pada pagi hari
5. Bicara dengan suara sumbang dan kerap bernapas melalui mulut
OSAS pada anak perlu mendapat perhatian serius. Selain dapat mengganggu kualitas tidur dan keseharian anak pada pagi hari, OSAS terbukti dapat memengaruhi IQ.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan melalui American College of Chest Physicians menunjukkan, anak-anak yang sering mendengkur dengan suara kencang berisiko dua kali lipat mengalami gangguan belajar di sekolah.
Untuk itu, kalau anak Anda sering mendengkur, apalagi jika terdapat gangguan pada kesehariannya, sebaiknya segera diskusikan masalah ini pada dokter. Dengan pengobatan yang tepat dan sedini mungkin, keluhan mengorok pada anak akan bisa segera tertangani sehingga tumbuh kembang anak tetap optimal.
Advertisement