40 Ribu Kapal Nelayan Kecil Akan Gunakan Gas Tahun Depan

Jumlah paket konverter kit yang dibagikan pada 2018 meningkat dari 2017.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Okt 2017, 19:49 WIB
kapal nelayan dihias untuk memeriahkan acara Sail Karimunjawa 2017 di Pelabuhan lama , Pulau Karimunjawa , Rabu (20 September 2017).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 40 ribu kapal nelayan akan beralih menggunakan Liquified Petroleum Gas (LPG) pada tahun depan dari sebelumnya Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, instansinya akan membagikan paket konverter kit atau alat pengubah konsumsi bahan bakar sebanyak 40 ribu unit ke nelayan kecil pada 2018. "Kita alihkan ke 2018 menjadi sekitar 40 ribu," kata Ego, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Menurut Ego, jumlah paket konverter kit yang dibagikan pada 2018 meningkat dari 2017. Pada tahun ini, rencananya Kementerian ESDM akan membagikan 26 ribu paket konverter kit ke nelayan kecil. Namun karena kendala pendataan, jumlah tersebut dikurangi menjadi 16.565 unit.

‎"Nah, naik yang tadinya 16.565 kan seharusnya tahun ini 24 ribu hanya bisa dieksekusi kan 16 ribu terkait masalah pendataan segala macam," tutur dia.

‎Saat ini persiapan pembagian konveterkit telah matang dan ada potensi besar penerima paket tersebut. Sehingga konveterkit yang tidak sempat dibagikan pada tahun ini dialihkan menjadi tahun depan.

"Kalau sekarang kan persiapan lebih matang lagi. Karena memang potensinya memang besar," ujarnya.

Penyerahan Konverter kit kepada nelayan kecil merupakan rogram Konversi BBM ke BBG untuk nelayan kecil, realisasi pembagiannya telah mencapai 2.165 unit dari rencana 16.656 paket.

Alokasi anggaran Program Konversi BBM ke BBG kepada nelayan kecil 2017 senilai Rp 120,96 miliar, untuk 16 kabupaten yang terbagi dalam empat zona. Nelayan kecil yang sudah menerima konverter kit terdapat di wilayah Makassar, Pasaman Barat, Padang, Banyuwangi, Demak, Tuban dan Lombok Barat. Sementara nelayan kecil yang menunggu giliran adalah kabupaten Sukabumi, Cilacap, Pasuruan, Probolinggo, Jembrana, Karang Asem, Lombok Timur, Mamuju dan Gorontalo.

Tonton Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya