Menlu Retno Berbagi Keberagaman RI dengan Menlu Belgia

Kedua Menlu juga membahas berbagai isu bilateral, serta saling tukar pikiran mengenai isu-isu penting di kawasan masing-masing.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2017, 09:09 WIB
Menlu Retno L.P. Marsudi membahas hubungan bilateral dengan Menlu Didier Reynders (Kemlu.go.id)

Liputan6.com, Brussels - Keberagaman sudah menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Namun, kebhinnekaan itu justru jadi pemersatu. Demikian Menlu Retno L.P. Marsudi menyampaikan pada pertemuan bilateral dengan Menlu Didier Reynders di Brussels, Belgia.

Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Kamis (12/10/2017), Menlu Retno menyebutkan, dipilihnya Indonesia sebagai guest country di Europalia Art and Cultural Festival merupakan kehormatan sekaligus kesempatan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Eropa tentang Indonesia.

Kedua Menlu juga membahas berbagai isu bilateral, serta saling tukar pikiran mengenai isu-isu penting di kawasan masing-masing.

Secara khusus Menlu Reynders mengapresiasi diplomasi aktif Indonesia dalam upaya penyelesaian isu kemanusiaan di Rakhine State.

Di bidang ekonomi, kedua Menlu menyambut baik kemajuan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IE-CEPA).

Kedua Menlu menyambut baik meningkatnya perdagangan kedua negara di semester pertama tahun 2017 sebesar hampir 16,86 persen.

"Momentum kenaikan ini harus terus dijaga," tegas Menlu Retno.

Di bidang perdagangan, Menlu RI juga kembali mengangkat isu kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit Indonesia di Eropa.

"Indonesia meminta agar CPO Indonesia mendapatkan fair treatment," demikian ditekankan Menlu Retno.

Kedua Menlu juga sepakat untuk tingkatkan kerja sama dalam hadapi ancaman terorisme, radikalisme dan violent extremism.

Selain melakukan pertemuan bilateral dengan HRVP Komisi Eropa dan Menlu Belgia, Menlu Retno Marsudi juga mendampingi Wakil Presiden RI membuka Europalia Art and Cultural Festival dimana Indonesia menjadi "guest country". Raja dan Ratu Belgia juga hadir dalam acara pembukaan.

Pameran seni dan budaya Europalia akan berlangsung selama empat bulan. Selain Belgia, pameran seni dan budaya Europalia ini juga akan digelar di Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Polandia dan Austria.

Menlu Retno juga hadir pada pertemuan Federation of Enterprises in Belgium yang dihadiri para CEOs besar Belgia dan negara sekitarnya. Wakil Presiden RI telah menyampaikan paparan mengenai pembangunan dan kesempatan berbisnis dengan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut telah ditanda tangani tiga MoU di bidang infrastruktur, energi dan pertanian serta 2 MoU Sister City Cooperation antara Bandung dan Namur serta Jawa Barat dan Wallonia.

 


Pemerintah Belgia Anugerahi Bintang Jasa kepada 3 WNI

Hubungan antara pemerintah Indonesia dan Belgia diakui semakin baik oleh Duta Besarnya yang ada di Tanah Air, Patrick Herman. Terbukti dengan pemberian penghargaan Bintang Jasa Utama kepada tiga tokoh Indonesia.

Medali Commander in Order of Leopold of Belgium itu diberikan kepada mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Ketua Kadin Rosan P Roeslan, dan Wakil Ketua APINDO Shinta W Kamdani.

Penghargaan bergengsi itu diberikan atas kontribusi ketiganya terhadap hubungan ekonomi dan investasi.

Salah satu peran serta mereka adalah saat kunjungan HRH Princess Astrid yang kala itu membawa Misi Ekonomi ke Indonesia pada 2016. Selain itu, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Belgia tahun lalu dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan festival "EUROPALIA" 2017 tak lepas dari peran serta mereka.

Dubes Patrick mengaku senang dan berterima kasih atas kedatangan tamu undangan.

"Saya mewakili pemerintah Belgia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan pemerintah Indonesia saat penyambutan Putri Astrid pada tahun 2016," ujar Patrick saat menyampaikan sambutan di kediamannya di Jalan Diponegoro No.19 Menteng Jakarta Pusat, Rabu 13 September 2017 malam.

"Ada beberapa hal yang menjadi alasan utama pemerintah Belgia memberi penghargaan kepada ketiga orang tersebut. Salah satunya adalah kontribusi nyata yang mereka berikan sebagai perantara antara Belgia dan Indonesia dalam rangka menjalin hubungan kerja sama ekonomi," imbuh dia.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Patrick juga membahas posisi Belgia yang kini berada diperingkat atas dalam hal inovasi dan produktivitas.

"Belgia adalah salah satu dari dua puluh lima kekuatan besar ekonomi dunia. Di Indonesia sendiri, Belgia menjadi investor Uni Eropa terbesar kelima yang masuk ke Tanah Air," tegas Patrick.

Sementara itu, Saleh Husin mengaku senang dan terhormat atas penghargaan yang ia terima.

"Ini menjadi sebuah kehormatan bagi saya secara pribadi dan keluarga. Saya juga akan terus berkontribusi bagi peningkatan kerja sama ekonomi, hubungan bilateral dan mempererat interaksi komunitas bisnis kedua negara, meski tak lagi berada dalam posisi pemerintahan," ujar Saleh, yang saat ini menjabat sebagai Managing Director Sinar Mas Group.

Penghargaan ini bukan kali pertama diberikan kepada warga Indonesia. Sebelumnya, penghargaan yang sama juga telah diberikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2009.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia telah terjalin sejak lama. Pada 1949, Belgia menjadi salah satu dari negara-negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya