Liputan6.com, Jakarta - Bhayangkara FC berpeluang besar menjadi wakil Indonesia di kompetisi Asia naungan AFC. Jika mereka mampu menjadi juara Liga 1 2017, Bhayangkara pun berhak meraih satu tiket play off Liga Champions Asia.
Saat ini Bhayangkara FC tengah menguasai puncak klasemen Liga 1 hinga pekan ke-28. Total mereka sudah mengumpulkan 59 poin hasil dari 19 kemenangan, dua kali imbang, dan tujuh kali kalah.
Baca Juga
Advertisement
Pesaing terdekatnya adalah Bali United yang mengumpulkan 55 poin. Jika mampu mempertahankan posisinya, peluang untuk mewakili Indonesia di Liga Champions Asia tetap terbuka meski harus melewati babak play off terlebih dahulu.
Masalahnya, ada kemungkinan tim asuhan Simon McMenemy tak bisa memenuhi syarat untuk tampil dalam kompetisi di bawah naungan AFC. Itu karena ada regulasi AFC yang menyatakan sebuah klub harus memenuhi aspek legalitas, berbadan hukum, dan minimal berkompetisi selama dua tahun.
Bicara soal sejarah, Bhayangkara memang termasuk pendatang baru di kompetisi Indonesia. Selama perjalanannya, klub yang awalnya Persikubar Kutai Barat berulang kali berganti nama. Pada akhirnya, mereka baru memakai nama Bhayangkara FC jelang bergulirnya Liga 1.
"Status Bhayangkara FC di PSSI dan Liga valid. Kalau ada regulasi lain di luar PSSI dan liga, sebenarnya jika itu datang dari AFC atau FIFA, maka itu jadi wewenang federasi untuk menjelaskannya," kata Tigor Shalom Boboy, Direktur Operasional PT LIB, di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
"Saya berbicara di sini sebagai lisensing manajer yang tahu tentang hal ini. Dari sisi lisensing memang ada aturan AFC yang menyatakan sebuah klub secara berturut-turut consecutive two years harus ikut kompetisi," ia menambahkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pembelaan PT LIB
Tigor melanjutkan, jika ada perubahan apa pun terkait status legal, kepemilikan, perubahan saham, dan yang lainnya harus dilaporkan ke AFC. Nantinya, AFC yang akan menentukan segalanya, apakah klub tersebut sah atau tidak.
Sejatinya, bukan hanya Bhayangkara yang status klubnya masih simpang siur. Dua klub Liga 1 yang tengah menghadapi masalah serupa adalah Madura United yang sebelumnya mengakuisisi Persipasi Bandung Raya dan PS TNI yang mengakuisisi Persiram Raja Ampat.
Terlepas dari masalah itu, Tigor menyatakan bahwa PSSI juga memiliki hak untuk memberikan penjelasan kepada AFC. "Tapi saya pastikan di dalam regulasi PSSI dan regulasi Liga, status Bhayangkara, Madura United, dan PS TNI valid untuk ikut kompetisi," tegasnya.
Advertisement