Gara-Gara Bisikan Falcao, Hasil Kolombia Vs Peru Terancam Digugat

Kolombia akhirnya bermain imbang 1-1 melawan Peru di laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Okt 2017, 20:10 WIB
Ilustrasi trofi piala dunia (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Chile berniat menggugat hasil imbang yang diraih Kolombia saat bertemu Peru pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. Federasi Sepak bola Chile (ANFP) menganggap duel yang berakhir 1-1 itu telah dinodai praktik pengaturan skor. 

Dugaan mencuat setelah pemain Kolombia, Radamel Falcao, tertangkap kamera berbisik kepada pemain lawan tak lama setelah Peru berhasil menyamakan kedudukan. Dia dituding telah meminta pemain Peru menurunkan tempo permainannya agar kedua tim bisa tetap bermain imbang hingga peluit panjang dibunyikan. 

Pertandingan memang benar-benar berakhir imbang dengan skor 1-1. Dengan tambahan satu poin, Kolombia pun berhak melaju ke putaran final setelah menempati urutan keempat klasemen akhir zona CONMEBOL dengan 27 poin. Sedangkan timnas Peru melaju ke babak playoff karena pada pertandingan lainnya, Chile akhirnya kalah 0-3 dari timnas Brasil. 

Salah seorang pemain Peru, Renato Tapia, membenarkan Falcao menyampaikan sesuatu kepadanya. "Saya bicara kepada Falcao dan dia mengatakan kepadaku bahwa tim kami sama-sama unggul (babak kualifikasi)," kata Tapia usai pertandingan seperti dilansir AS.

Sampai tahap ini, Falcao tidak membantahnya. "Kami tahu skor pertandingan lain. Itu yang saya sampaikan kepada Paulo Guerrero,” kata pemain AS Monaco tersebut. 

Hasil imbang yang diraih Peru dan Kolombia membuat Chile gagal ke Piala Dunia 2018. Sebab, Alexis Sanchez dan kawan-kawan hanya mampu menempati urutan ke-6 dengan koleksi 26 poin. Padahal, bila Kolombia menang, Chile bakal melaju ke babak playoff

ANFP berniat melaporkan kedua tim ke FIFA atas dugaan pengaturan skor. Seperti dilaporkan media asal Chile, La Tercera, ANFP mengacu pada surat edaran FIFA pada bulan Mei 2014 sub paragraf 6.3.2 mengenai 'Upaya mempengaruhi pertandingan dan hasil secara tidak sah'. Dan sesuai aturan, hukumannya mencakup, dikeluarkan dari kompetisi, penurunan kasta ke divisi yang lebih rendah, pengurangan poin atau pembatalan gelar. 

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya