Liputan6.com, Medan - Menjelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke beberapa titik di Sumatera Utara (Sumut), pasukan gabungan TNI dan Polri menggelar apel siaga. Salah satu lokasi yang akan dikunjungi Presiden adalah penampungan pengungsi Gunung Sinabung.
Panglima Kodam I/Bukit Barisan (BAB) Mayor Jenderal Cucu Soemantri mengatakan, pasukan gabungan TNI-Polri menyiagakan sebanyak 1.750 personel. Dia mengatakan, pengamanan ini rutin dilalukan setiap kali ada tamu VVIP datang ke daerah di seluruh Indonesia.
Advertisement
"Hal ini rutin dilaksanakan, yang membedakan hanya objek yang dikunjungi VVIP," jelas Cucu usai apel gelar pasukan pengamanan VVIP kunjungan kerja Presiden di Lapangan Benteng, Medan, Kamis (12/10/2017).
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya akan mengamankan beberapa lokasi yang rawan kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan penyempitan jalan. Untuk itu, pihaknya akan bersinergi dengan TNI dalam penempatan beberapa personel di beberapa titik.
"Seperti lokasi rawan macet, laka lantas, dan penyempitan jalan. Ada perbaikan-perbaikan yang juga telah dilakukan," ungkap Paulus.
Presiden Jokowi dijadwalkan tiba di Sumut pada Jumat 13 Oktober 2017 besok. Jokowi dikabarkan akan mengunjungi penampungan pengungsi Gunung Sinabung di Siosar, Tanah Karo. Keesokan harinya, Sabtu 14 Oktober 2017 Jokowi akan meninjau Bandara Silangit.
Sinabung Kembali Meletus
Hampir setiap hari, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, meletus. Selain melontarkan abu vulkanik, letusan juga disertai dengan gempa guguran, lava pijar, dan luncuran awan panas.
"Pada Kamis dinihari tadi pukul 02.45 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10/2017) siang.
Menurut Sutopo, Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan letusan dengan tinggi kolom abu vulkanik 2.000 meter yang diikuti awan panas guguran, dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah selatan dan 2.000 meter ke arah timur-tenggara.
"Angin bertiup lemah-sedang ke arah Timur-Tenggara. Lama gempa erupsi 366 detik," ia menambahkan.
Sebelumnya juga terjadi letusan pada Rabu, 11 Oktober 2017 sekitar pukul 10.51 WIB, dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.500 meter. Angin bertiup lemah-sedang ke arah timur-Tenggara. Lama gempa erupsi 333 detik. Hujan abu terjadi di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung.
Namun, menurut Sutopo, tidak ada korban jiwa dan penambahan jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung. "Masyarakat sudah terbiasa melihat letusan Gunung Sinabung karena sejak ditetapkan status Awas, pada 2 Juni 2015, hampir setiap hari terjadi letusan," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement