Liputan6.com, Jakarta - Setelah bekerja selama enam bulan, Tim Sinkronisasi Anies-Sandi menyelesaikan masa kerjanya hari ini. Tim yang diketuai oleh Sudirman Said dan dibentuk pada 8 Mei 2017 ini melaporkan hasil tim kerja mereka selama enam bulan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Sudirman Said mengatakan, dari 23 janji kerja Anies-Sandi, telah diterjemahkan menjadi 167 program dan 527 kegiatan yang terbagi dalam 14 bidang atau isu. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2018 juga telah disinkronkan dalam 3.313 kegiatan yang telah disusun dalam RKPD.
Advertisement
"Kita berusaha semaksimal mungkin memasukkan apapun yang jadi janji Pak Anies dan Pak Sandi," ujar Sudirman saat konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2017).
Dia merinci, 3.055 kegiatan terakomodir dalam nomenklatur yang ada. Sebanyak 205 kegiatan adalah kegiatan yang sudah sesuai tugas pokok dan fungsi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Kemudian 6 (kegiatan) harus dibuat nomenklatur baru. Dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2018-2022 ada 17 misi yang diterjemahkan menjadi 36 sasaran dan 44 indikator sasaran," kata Sudirman.
Dia menyebut, hasil kerja Tim Sinkronisasi tersebut merupakan hasil kerja teknokratis yang bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa janji politik Anies-Sandiaga selama Pilkada DKI Jakarta 2017 bisa dimasukkan dalam dokumen perencanaan.
Hasil kerja Tim Sinkronisasi tersebut kemudian dikompilasikan dalam bentuk CD dan buk dengan judul Sumbangan Pemikiran untuk Jakarta.
"Ini ada dua bagian. Satu rangkuman, tapi ini ada CD yang memuat seluruh bahan presentasi dari ratusan rapat. Pada waktunya akan jadi publicly document tapi sekarang sedang kita sempurnakan," papar Sudirman sambil menunjukkan dokumen laporan tim sinkronisasi kepada awak media.
Jadwal Kerja
Sudirman juga menjelaskan rincian jadwal kerja yang sudah diselesaikan Tim Sinkronisasi selama enam bulan ini.
Dia mengatakan, selama hampir 6 bulan bekerja, pihaknya telah berkomunikasi dengan seluruh stakeholder. 20 Mei, kata Sudirman, merupakan kick off pertama kali dengan SKPD, kemudian 2 Juni ada townhall meeting di DKI.
"Selama dua bulan Juni-Juli ada rangkaian FGD yang difasilitasi Pemda, di luar itu juga banyak meeting," papar dia.
Sudirman menjelaskan, ada sekitar 200 pertemuan yang melibatkan 2.400 orang selama Tim Sinkronisasi bertugas. Proses kerjanya, kata dia, sangat kolaboratif, masif dan partisipatif.
"Kita bertemu dengan SKPD, 18 kali yang melibatkan 2.700 peserta, baik dari masyarakat maupun SKPD. Secara keseluruhan di rumah partisipasi ada 32 kali pertemuan yang melibatkan 632 peserta," lanjut Sudirman.
Menerjemahkan Janji Anies
Tim Sinkronisasi terdiri dari tim pengarah yang terdiri dari 201 orang yang melibatkan 12 kelompok kerja dengan berbagai tema dan tim pakar yang terdiri dari 113 pakar yang bergabung dalam 18 kelompok kerja.
Tim pengarah diketuai mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan mantan politikus PDIP Boy Sadikin. Sedangkan tim pakar diisi sejumlah praktisi dan akademisi, dengan diketuai mantan komisioner KPK Bambang Widjojanto serta Adnan Pandu Praja.
Sudirman menjelaskan, dibentuknya tim sinkronisasi dari awal adalah untuk menerjemahkan dan menjabarkan janji-janji Anies-Sandi selama kampanye untuk nantinya direalisasikan dalam lima tahun ke depan.
Kemudian prosesnya, menerjemahkan janji-janji itu dalam satu dokumen, yang jangka pendek adalah rancangan APBDP 2017, RAPBD 2018 dan rancangan pembangunan jangka menengah daerah.
"Jadi sinkronisasi artinya antara kerja birokratis dan teknokratis yang permanen dengan kerja politik, karena itu tim sinkronisasi menjembatani urusan-urusan yang dikerjakan birokrasi Pemda dengan aspirasi masyarakat melalui dua tim kita, yakni tim pengarah dan tim pakar," pungkas Sudirman Said.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement