Jembatan Putus, 27 Pelajar Terjun Bebas ke Sungai

Jembatan di Rejang Lebong putus saat khatib membacakan khotbah Jumat.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2017, 18:30 WIB
Ilustrasi jembatan kuno terbuat dari tali yang membentang sampai ke hutan rimba.

Liputan6.com, Rejang Lebong - Puluhan pelajar SMP Negeri 8 Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terjatuh dan masuk ke dalam sungai di Desa Lubuk Ubar. Para pelajar terjun bebas ke dalam sungai yang memiliki kedalaman 5 meter itu setelah jembatan gantung yang membelah Sungai Musi di daerah itu putus.

Setidaknya ada 27 pelajar yang sempat terjatuh ke dalam sungai. Untungnya, kejadian pada Jumat (13/10/2017) siang ini tidak memakan korban jiwa.

Menurut saksi mata, Yoga Prayoga (25), warga Dusun I Desa Lubuk Ubar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.10 WIB saat warga tengah melaksanakan salat Jumat di Masjid Darul Iman yang letaknya tidak jauh dari jembatan gantung yang putus tersebut.

"Saat kejadian, khatib di masjid sedang membacakan khotbahnya, tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras dari arah jembatan. Warga di sekitar jembatan langsung berhamburan keluar dan mengatakan jembatan gantung putus," katanya, dilansir Antara.

Sebelum jembatan gantung ini terputus, Yoga mengaku melihat puluhan anak-anak SMP sedang bermain di atas jembatan. Saat tali sling baja jembatan terputus, puluhan anak-anak sekolah ini berjatuhan masuk ke dalam sungai. Yoga langsung terjun ke sungai guna menyelamatkan mereka satu per satu.

Sementara itu, Ramaini, pembina Osis SMP Negeri 8 Rejang Lebong, langsung mendatangi lokasi kejadian. Dari pendataan yang dilakukannya, setidaknya ada 27 anak yang terjatuh ke dalam Sungai Musi.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, walau sebelumnya sempat ada yang cedera ringan dan sempat dibawa ke rumah sakit tapi semuanya sudah kembali ke rumah. Anak-anak yang menjadi korban ini berasal dari VIII dan IX," ujarnya.

SMPN 8 Rejang Lebong sendiri, tambah dia, saat ini mulai menerapkan full day school sehingga setiap Jumat, anak-anak ini akan melaksanakan salat Jumat di masjid yang tidak jauh dari sekolah mereka.

Adapun, Kepala Desa Lubuk Ubar, Harpin, saat dimintai keterangan menjelaskan, kondisi jembatan gantung di desa itu sebelumnya masih bagus. Papannya baru diganti dengan yang baru. Jembatan gantung ini dibangun pada 1992 lalu dan pada 2015 sempat direhabilitasi.

Jembatan sepanjang 25 meter itu digunakan warga untuk pergi ke kebun mereka yang berada di seberang sungai. Selain itu, di seberang sungai ini bermukim 10 keluarga warga Desa Lubuk Ubar.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya