Liputan6.com, Bandung - Pentas teater boneka Staffan Björklund's mendapat apresiasi dari ratusan siswa SD Negeri Babakan Surabaya 083, Jalan Ibrahim Adjie, kota Bandung. Para siswa tampak tertarik dengan penampilan unit teater asal Swedia itu untuk pertama kalinya.
Pertunjukan teater boneka berdurasi tiga jam tersebut menampilkan dua lakon pertunjukan. Kali pertama Staffan menampilkan lakon berjudul "Sosis & Hidung".
Menurut Staffan, lakon ini bercerita tentang seorang pasangan suami istri yang meminjamkan panci mereka pada seorang wanita asing. Wanita itu sangat berterima kasih dan sebagai balas jasa, bersedia mengabulkan tiga keinginan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan pada lakon kedua yang berjudul "Kelinci dan Landak", Staffan menampilkan cerita lucu bagi anak-anak kecil. Dalam ceritanya, Staffan menyelipkan pesan moral bahwa seseorang boleh jahil pada orang yang sombong dan bodoh.
Staffan menjelaskan bahwa kelompok teaternya lebih dari 30 tahun telah melakukan pertunjukan di seluruh wilayah Swedia. Ciri khas dari penampilannya adalah humoris, musikal, dan menggunakan boneka kayu yang artistik.
Selain itu, tiap tahun kelompoknya memproduksi satu penampilan baru. Penampilannya terutama ditujukan pada anak-anak dan keluarga. Teater ini dikenal di seluruh Swedia dan disubsidi oleh lembaga-lembaga kebudayaan yang berwenang di Swedia.Teater ini juga telah mengikuti banyak festival teater internasional, serta menerima penghargaan di dalam dan di luar negeri. Mendampingi bengkel teaternya, kelompok ini juga telah menciptakan Pegasus Garden (Kebun Pegasus), sebuah teater-kebun yang unik, sebuah forum yang fokus di bidang kebudayaan dan ekologi.
Dalam lingkungan yang asri, seperti di Bandung ini, kelompok Staffan menyelenggarakan kegiatan kultural dan ekologis bagi umum dan anak-anak.
Di kebun ini, pengunjung berkesempatan untuk bertemu seniman dan ekolog, yang melalui wawasan dan humornya dapat mengomunikasikan gambaran masa depan, saat pengalaman kolektif dan kesenangan kreatif mendapatkan tempat.
Pegasus Garden yang digarapnya sejak 20 tahun lalu, kata Staffan, dibangun melalui proses yang menarik.
"Saya datang ke sebuah ladang dan menawarkan sebuah konsep seni alam. Kemudian yang punya lahan memberikan izin untuk menggarap lahan tersebut," kata Staffan.
"Setelah proyek seni lingkungan itu berakhir semua material hancur menjadi pupuk kompos. Kami sengaja membuat karya menggunakan material organik. Taman organik dengan boneka-boneka sederhana itu," jelas Staffan.
Seniman ini menambahkan, teater boneka ini bertujuan untuk memperkuat interaksi dengan masyarakat untuk memproduksi sebuah karya di ruang privasi agar dijadikan destinasi publik mengenai seni organik yang konsen terhadap ekologi, lingkungan yang sehat, tetapi menyenangkan untuk semua warga, terutama anak-anak.
Simak video pilihan berikut ini: