Valentino Rossi Frustrasi dengan Yamaha YZR-M1

Valentino Rossi frustrasi terhadap performa tunggangannya, yamaha YZR-M1, saat adu cepat di trek basah. Kenapa?

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Okt 2017, 16:04 WIB
Valentino Rossi (Foto: Crash.net)

Liputan6.com, Jakarta - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, tampil mengecewakan di sesi latihan bebas di Sirkuit Motegi, pada GP Jepang. Pembalap bernomor 46 ini hanya menempati posisi ke-19 di FP1, dan hanya meraih posisi ke-12 saat FP2.

Melansir Crash.net, Sabtu (13/10/2017), pembalap yang baru sembuh setelah insiden patah kaki beberapa waktu lalu frustrasi terhadap performa tunggangannya, yamaha YZR-M1, saat adu cepat di trek basah.

"Kami sudah mencoba melakukan banyak hal dengan motor ini (Yamaha YZR-M1), tapi kami terus dalam masalah," jelas pembalap dengan sebutan VR46 tersebut.

Kami tidak mengerti mengapa, karena tahun lalu saya sangat kompetitif di trek basah, karena saya nyaman dengan motor lama," terangnya.

"Kami mencoba memodifikasi, tapi pada akhirnya kami cukup jauh dari posisi atas, dan motornya sulit dikendarai dan secara umum masalahnya tidak saat di trek kering, kami tidak memiliki grip belakang," tambahnya.

Lanjut pembalap berpaspor Italia ini, kembali ke sasis tahun lalu tidak ada dalam pilihan. Pasalnya, ia sudah mencoba sasis 2016 di awal musim, tapi sangat sulit membuat (motor) persis seperti tahun lalu, karena mesinnya berbeda, jok berbeda, Jadi, pada akhirnya tidak akan pernah mencoba.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 


Trek kering tidak masalah

Dengan adanya permasalah sasis ini, sebagai gantinya pabrikan berlambang garpu tala tersebut sudah memperkenalkan serangkaian modifikasi sasi untuk dicoba, dan menghidupkan kembali grip seperti tahun lalu, sekaligus mempertahankan kinerja akhir dari balapan yang unggul.

"Saar kita berpacu dengan sasis terbaru ini di tempat kering, seperti di Silverstone dan Aragon, tidak begitu buruk. kami punya masalah, tapi kami cukup kompetitif," akunya.

"Tapi di tempat basah, tidak mungkin. Sangat sulit,' pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya