Liputan6.com, Jakarta- AC Milan dituntut menang dalam laga derby melawan Inter Milan pada lanjutan Serie A pekan kedelapan, hari Minggu (15/10/2017). Kemenangan akan memangkas jarak mereka dengan rival sekotanya itu menjadi empat poin.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, saat ini AC Milan berada di peringkat ketujuh klasemen dengan 12 poin, dari hasil empat kemenangan. Sedangkan Inter, duduk di peringkat ketiga dengan 19 poin.
I Rossoneri sudah menelan tiga kekalahan dalam tujuh laga yang sudah dimainkan. Dua di antaranya terjadi di pertandingan terakhir secara beruntun, yakni masing-masing 0-2 dari dari Sampdoria dan AS Roma. Di pekan ketiga, raksasa yang diakuisisi oleh pengusaha Tiongkok April lalu itu bahkan kalah telak 1-4 dari Lazio.
Tak hanya wajib menang demi mengamankan persaingan di tangga klasemen, kemenangan menjadi penting, khususnya bagi sang allenatore Vincenzo Montella. Ya, menyusul tiga kekalahan tersebut, pelatih yang dulu pernah bermain untuk AS Roma itu dirumorkan bakal didepak bila AC Milan kembali kalah dalam derby ini. Untuk itu, ia telah menginstruksikan anak asuhnya untuk menang dengan cara apapun.
Sepanjang sejarah, derby kali ini merupakan edisi yang ke-185. Dalam 184 pertemuan sebelumnya, AC Milan tercatat menang 59 kali. Dari seluruh kemenangan itu, ada tiga di antaranya di mana Il Diavolo bermain dengan sangat baik. Berikut informasi selengkapnya.
1. 13 Mei 2001
1. 13 Mei 2001
Waktu itu, kedua tim bertemu di pekan ke-30 Serie A musim 2000/2001. AC Milan tampil dengan sejumlah bintang andalannya seperti Andriy Shevchenko, Gianni Comandini, Gennaro Gattuso, dan Paolo Maldini. Bertindak sebagai tim tamu, I Rossoneri tampil perkasa dan menyudahi laga dengan kemenangan telak, 6-0.
Comandini dan Shevchenko menjadi sorotan utama dalam pertandingan itu. Masing-masing striker itu mencetak dua gol. Dua gol lainnya dicetak gelandang, Federico Giunti dan bek kiri Serginho.
Kemenangan tersebut sangat mengejutkan banyak pihak waktu itu. Sebab, Inter Milan sendiri juga diperkuat sejumlah pemain bintang macam Javier Zanetti, Laurent Blanc, Dario Simic, Luigi Di Biaggio, Stephane Dalmat, Alvaro Recoba, dan Christian Vieri. Clarence Seedorf pun waktu itu masih berseragam I Nerazzuri.
Kemenangan 6-0 tersebut menjadi kemenangan terbesar AC Milan atas Inter sepanjang sejarah pertemuan antarkedua tim. Kebesaran terbesar sebelumnya terjadi di musim 1997/1998 di leg I babak perempat final Coppa Italia. Kala itu Milan mencukur Inter dengan skor 5-0.
Advertisement
2. 21 Oktober 2001
2. 21 Oktober 2001
Tak lama setelah menang telak 6-0, lima bulan kemudian pada musim berikutnya, tepatnya di pekan kedelapan, Minggu, 21 Oktober 2001, AC Milan kembali menghadapi Inter Milan. Kali itu, dengan pelatih barunya, Hector Cuper, Inter tampil dengan semangat ingin membalas dendam atas kekalahan memalukan di musim sebelumnya.
Misi Inter itu sempat terasa akan berhasil. Pertandingan berjalan 13 menit, Inter unggul lewat striker andalannya, Nikola Ventola. Keunggulan itu bertahan hingga babak kedua.
Namun, di menit ke-57, AC Milan bangkit. Andriy Shenchenko menyamakan kedudukan lewat sundulan, memanfaatkan umpan terukur Rui Costa. Gol Shevchenko melecut semangat I Rossoneri yang waktu itu dilatih oleh Fatih Terim. AC Milan mampu mencetak tiga gol lagi, masing-masing lewat Cosmin Contra di menit 60, Filippo Inzaghi di menit 66, dan Serginho di menit 77.
Inter hanya mampu memperkecil ketinggalan lewat satu gol yang diciptakan Mohammed Kalon di menit-menit akhir laga. Skor berakhir 4-2 untuk kemenangan AC Milan.
3. 31 Januari 2016
3. 31 Januari 2016
Penampilan terbaik AC Milan melawan Inter terakhir kali tersaji di pekan ke-22 Serie A musim 2015/2016. Waktu itu, AC Milan tampil dengan skuad apa adanya di bawah asuhan Sinisa Mihajlovic.
Para pemain muda pun menjadi andalan. Gianluigi Donnarumma termasuk di dalamnya. Waktu itu, ia masih berusia 17 tahun. Selain itu, ada Alessio Romagnoli, Luca Antonelli, dan M’Baye Niang.
Namun, di luar dugaan, AC Milan mampu bermain bagus. Mereka menang 3-0 lewat gol Alex di menit 35 memanfaatkan assist Keisuke Honda, Carlos Bacca di menit 73, dan M’Baye Niang di menit 77.
Dalam pertandingan itu, pelatih Inter waktu itu, Roberto Mancini, diusir ke luar lapangan karena memprotes keputusan wasit di babak kedua.
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan terakhir yang dipetik AC Milan dari Inter. Sejak itu, dari dua pertemuan yang berlangsung setelahnya, kedua tim hanya bermain imbang 2-2. (Abul Muamar)
Advertisement