Inggris Puji Langkah Indonesia dalam Penyelesaian Krisis Rohingya

Direktur Asia - Pasifik Kemlu Inggris, Mark Field menyampaikan apresiasi terhadap peran Indonesia dalam merespons krisis Rohingya.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 15 Okt 2017, 08:24 WIB
Pengungsi Rohingya mengantre untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah Indonesia di kamp Thaingkali Ukhiya, Bangladesh, Kamis, (21/9). Bantuan lain yang terus didistribusikan adalah makanan siap saji dan family kit. (Foto: KBRI Dhakka)

Liputan6.com, London - Direktur Asia - Pasifik Kementerian Luar Negeri Inggris, Mark Field menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan Rohingya di Rakhine, Myanmar. Apresiasi itu disampaikan kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melalui sambungan telepon courtessy call.

Sambungan telepon itu dilakukan pada 11 Oktober 2017, di sela-sela kunjungan Wapres JK saat menghadiri perayaan HUT ke-50 ASEAN yang diselenggarakan di Lancaster House, Stable Yard, St. James, London, pada Kamis 12 Oktober 2017.

"Inggris menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif pemerintah Indonesia dalam merespon situasi di Rakhine State dengan mengedepankan diplomasi dan dialog", jelas JK merangkum esensi pembicaraannya dengan Mark Field. Demikian seperti yang dikutip dari rilis KBRI London dan dimuat oleh Liputan6.com pada Minggu (15/10/2017).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson yang juga hadir pada perayaan itu menyampaikan apresiasinya kepada JK mengenai peran Indonesia menjaga stabilitas di kawasan dan ASEAN.

Wapres RI menyampaikan bahwa pendekatan strategis Indonesia dengan Pemerintah Myanmar telah berhasil membuka jalur bantuan kemanusiaan. Indonesia dan Inggris juga dapat bekerja sama dalam mencari solusi yang terbaik bagi persoalan yang terjadi di Rakhine State.

Krisis yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, turut menjadi perhatian bagi pemerintah dan publik Inggris. Menurut rilis tersebut, Mark Field baru saja melakukan kunjungan ke Myanmar pada September lalu untuk menjajaki kerja sama dengan Myanmar dalam mengatasi konflik tersebut.


Inggris: Krisis Rohingya Menodai Reputasi Myanmar

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson memperingatkan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, bahwa perlakuan terhadap muslim Rohingya telah menodai reputasi negara itu. Johnson pun mendesak Suu Kyi untuk memanfaatkan kualitasnya yang luar biasa demi mengakhiri penderitaan warga Rohingya di Rakhine.

"Aung San Suu Kyi dianggap sebagai salah seorang tokoh paling menginspirasi, tapi perlakuan terhadap Rohingya sangat menjelekkan reputasi Myanmar," ujar pria yang akrab disapa Bojo tersebut seperti dilansir BBC.

"Suu Kyi menghadapi tantangan besar dalam memodernisasi negaranya. Saya harap dia sekarang dapat menggunakan kualitasnya yang luar biasa untuk menyatukan negaranya, untuk menghentikan kekerasan dan prasangka yang menimpa baik umat muslim maupun komunitas lainnya di Rakhine," imbuh dia.

 

Saksikan Video Di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya