Liputan6.com, Lamongan - Meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda menjadi kabar duka bagi seluruh insan sepak bola Indonesia. Egy Maulana Vikri, bintang timnas Indonesia U-19, pun ikut mengirimkan ucapan duka.
Insiden meninggalnya Choirul Huda terjadi saat Persela Lamongan menjamu Semen Padang pada pekan ke-29 Liga 1 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). Persela tengah unggul 1-0 berkat gol Saddil Ramdani di menit kedua.
Baca Juga
Advertisement
Saat laga memasuki menit ke-44, ada umpan Semen Padang yang membahayakan gawang Persela. Sebagai kiper, Choirul Huda pun inisiatif memotong laju bola. Sayangnya, ia harus berbenturan dengan rekan sendiri, Ramon Rodrigues.
Benturan itu membuat Choirul Huda mengerang kesakitan sambil memegang dadanya. Ia pun langsung dibawa ke RSUD Dr Soegiri untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan. Choirul Huda pun mengembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun.
"Semoga diterima di sisi-Nya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semua pasti kehilangan karena dia kiper legenda. Dia (Gianluigi) Buffon-nya Indonesia," kata Egy Maulana dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.
Deretan klub-klub papan atas Indonesia juga tak ketinggalan mengirimkan ucapan duka. Sebut saja Persib Bandung, Persipura Jayapura, dan Arema FC. Pelatih Persela, Aji Santoso juga Choirul Huda sebagai legenda. "Kami kehilangan legenda penjaga gawang terbaik kami," kata Aji.
Tak Tergantikan
Selama ini, ia adalah sosok yang tak tergantikan dalam skuat berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. Bahkan, ia mendapat julukan One-Club Man karena tak pernah mengenakan seragam klub selain Persela.
Dalam jagat sepak bola Indonesia, sangat sedikit ada pemain yang memiliki tingkat loyalitas tinggi seperti Choirul Huda. Setelah menimba ilmu di tingkat akademi, ia pun dipercaya mengawal gawang tim senior Persela sejak 1999. Dan ia masih menjadi andalan meski telah berusia 38 tahun.
Advertisement