Sosok Choirul Huda di Mata Legenda Timnas Indonesia

Choirul Huda meninggal dunia di usia 38 tahun.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 15 Okt 2017, 20:00 WIB
Choirul Huda (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta- Kurniawan Dwi Yulianto, legenda timnas Indonesia ikut berduka atas meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Bagi Kurus-sapaan akrab Kurniawan--Choirul Huda adalah sosok pemain yang layak dijadikan panutan.

Kurniawan dan Choirul Huda juga pernah sama-sama memperkuat Laskar Joko Tingkir. Selama semusim di Persela (2009-2010), Kurniawan sangat menghormati sosok kiper 38 tahun itu. 

"Saya turut berduka cita. Semoga khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Kurniawan kepada Liputan6.com.

"Choirul Hudasosok kiper yang jadi panutan di Persela. Orangnya baik. Enggak macem-macem. Humble (rendah hati). Berteman sama siapa saja dan cenderung pendiam. Yang pasti sosok yang disiplin," ujar Kurniawan.

Meski hanya semusim, Kurniawan cukup dekat dengan Choirul Huda. Sama halnya dengan pemain lainnya, mereka juga punya momen dalam menghabiskan waktu bersama.

"Yang spesial tidak ada. Tapi memang kita selalu keluar cari makan bareng kalau pas away match dan memang kebiasaan pemain Persela waktu itu selalu bareng kalau pas mau keluar," ujar Kurniawan menambahkan.

 

 


Cedera Dada Kiri

Choirul Huda yang juga kapten Persela Lamongan, mengembuskan napas terakhir di RSUD dr Soegiri, Lamongan. Choirul Huda dilarikan ke rumah sakit setelah insiden yang terjadi pada menit ke-44 pertandingan Liga 1 melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017). Dia berbenturan dengan pemain Persela, Ramon Rodriguez dan mengalami cedeta di bagian dada sebelah kiri.

Meninggalnya Choirul Huda juga dikonfirmasi oleh pelatih Persela, Aji Santoso. "Kami kehilangan legenda penjaga gawang terbaik kami," kata Aji dalam pesan Liputan6.com, Minggu (15/10/2017).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya