Liputan6.com, Jakarta Ribuan orang Sabtu 14 Oktober 2017 nampak memenuhi Forrest Place, jantung Kota Perth, Australia, untuk menyaksikan gelaran KREASI (Kuliner, Etnik, dan Seni) Indonesia.
Bertujuan untuk mempromosikan wisata, budaya, dan kuliner Indonesia di Australia, KREASI digelar atas kerjasama masyarakat diaspora Indonesia di Australia, Konsulat Jenderal RI di Perth, dan Kementerian Pariwisata.
Advertisement
Seperti tahun lalu, acara KREASI Indonesia dipenuhi oleh pengunjung baik warga negara Indonesia, warga Australia maupun warga asing lainnya. Pemilihan lokasi di pusat keramaian sangat efektif dalam menarik perhatian pengunjung warga Australia.
Di antara pengunjung yang hadir nampak Menteri Urusan Asia Bill Johnston, Wakil Wali Kota Perth James Limnios, Ketua Indonesia Institute Ross Taylor, Ketua Australia Indonesia Youth Association Stewart Palmer dan lainnya.
Dalam ajang Kreasi Indonesia, masyarakat dan diaspora Indonesia serta murid-murid sekolah di Australia Barat mempersembahkan berbagai tarian dan pertunjukan musik dan lagu dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu terdapat stall makanan dan non-makanan yang merepresentasikan Indonesia.
Bertemakan Spirit of Garuda Acara KREASI Indonesia 2017 berlangsung 8 jam non-stop dan dimeriahkan oleh lebih dari 300 pendukung acara. Acara KREASI Indonesia ini sangat dinikmati pengunjung yang terus memenuhi Forrest Place . Demikian juga untuk stall makanan yang terletak di luar stadium, banyak diminati oleh pengunjung. Antrian yang panjang terlihat di setiap stall.
Acara KREASI Indonesia ini dibagi dalam 5 sesi. Sesi Pertama berupa pembukaan melalui pemukulan gong oleh Tamu kehormatan Wakil Wali Kota Perth yang disaksikan oleh Tenaga Ahli Menteri Pariwisata RI Bidang Manajemen Strategis, Priyantono Rudito, Manajer Garuda Indonesia Perth dan Isteri Konjen RI Perth Ibu Dhani Sarwono.
Dalam sambutan pembukaan mewakili Konsul Jenderal RI Perth, Pejabat Fungsi Pensosbud KJRI Perth Widya Sinedu menyampaikan apresiasi kepada berbagai organisasi masyarakat dan diaspora Indonesia di Australia Barat yang telah bersama-sama berkontribusi bagi pelaksanaan KREASI Indonesia. Diharapkan agar KREASI Indonesia dapat memperkuat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Australia. Selain itu, Kreasi Indonesia diharapkan juga dapat mempopulerkan destinasi selain Bali, mengingat warga Australia Barat umumnya mengenal Bali sebagai tujuan wisata.
Apresiasi Wakil Walikota Perth
Wakil Walikota Perth James Limnios mengapresiasi Kreasi Indonesia sebagai sumbangsih komunitas Indonesia dalam menambah semarak warna keberagaman di Perth. Tenaga Ahli Kemenpar turut menyampaikan apresiasi dan harapannya agar Kreasi Indonesia dapat turut mempromosikan wisata Indonesia kepada warga Australia Barat.
Sesi Kedua berupa Konser Anak Indonesia dimeriahkan pertunjukan antara lain tarian Cewang dan Indang serta pantomim oleh anak-anak dari Sanggar Tari Selendang Sutera dan Peacock. Sesi ini juga diisi dengan pertunjukan angklung oleh Sekolah Dasar setempat yaitu Bentley Primary School dan Wilson Primary School.
Sesi ke ke tiga adalah Festival Kartini yang diisi oleh pertunjukan gamelan Jawa oleh Dharma Wanita Persatuan KJRI Perth, gamelan Bali oleh murid Sekolah Menengah Methodist Ladies College, peragaan busana oleh Rumah Gadang dan gabungan ormas dan pertunjukan tarian oleh Wulan, Selendang Sutera dan Komunutas Cakrawala.
Sesi keempat adalah Wonderful Indonesia menampilkan pertunjukan tarian dari 10 destinasi Bali Baru dan berbagai destinasi wonderful Indonesia. Beragam tarian ditampilkan seperti Tari Naikonos dari NTT, TARI lenggang kembang dari Betawi, dari Kadelupa dari Wakatobi, tari Yamko Rambe dari Papua oleh Bali Ethnic, Saman Group, Jatayu Pro, Selendang Sutera, Peacock dan Rumah Gadang.
Sesi ke lima festival musik Spring menyaksikan pertunjukan musik kolintang oleh Kawanua Perth, gamelan Gong.