Kenapa Mourinho Gagal Latih Barcelona?

Jose Mourinho enggan mengungkap alasan tidak jadi melatih Barcelona pada musim 2008-2009.

oleh Johan Kristiandi diperbarui 16 Okt 2017, 17:22 WIB
Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho nyaris jadi pelatih Barcelona di masa lalu (AP Photo/Rui Vieira)

Manajer Manchester United, Jose Mourinho, enggan mengungkapkan alasan dirinya tidak jadi melatih Barcelona pada musim 2008-2009. Ia hanya akan mengungkapkan kejadian yang sebenarnya ketika sudah memasuki masa tua.

Sosok Mourinho pernah menjadi kandidat kuat arsitek tim Barcelona setelah manajemen El Barca memecat Frank Rijkaard. The Special One muncul sebagai nomine setelah tampil menawan bersama FC Porto dan Chelsea.

Bersama FC Porto, Jose Mourinho meraih gelar paling bergengsi se-Eropa, yakni Liga Champions 2003-2004. Setelah itu, Mourinho memberi dua gelar beruntun bagi Chelsea di pentas Premier League, yakni trofi juara musim 2004-2005 dan 2005-2006.

Catatan istimewa tersebut membuat Mourinho menjadi buruan tim-tim besar di Eropa, apalagi setelah tersingkir dari Chelsea. Mourinho masuk menjadi nomine pelatih Barcelona karena sosoknya yang tak asing lagi bagi keluarga besar Los Azulgrana.

Ia pernah menjadi penerjemah Pelatih Barcelona, Bobby Robson. Selain itu, Mourinho masuk sebagai staf pelatih pada era Louis Van Gaal. Kans ke arah sana sudah terbuka, karena Mourinho sudah berbicara dengan manajemen Blaugrana.

Saat itu, beberapa media memprediksi Mourinho akan sukses jika setuju menangani Barcelona. Maklum, pada momen tersebut, Barcelona berisi banyak pemain berkualitas yahud, seperti Lionel Messi, Andreas Iniesta, Xavi Hernandez, Thierry Henry dan Samuel Eto'o.

Sayang, Mourinho gagal duduk di singgasana kepelatihan Barcelona. Ia lebih memilih Inter Milan sebagai destinasi berikutnya. Barcelona melabuhkan pilihan pada mantan gelandang mereka, Josep Guardiola.

Mourinho mengaku masih mengenang momen-momen tersebut, termasuk negosiasi dengan jajaran manajemen Barcelona. "Mungkin saya akan membicarakannya suatu hari nanti saat sudah tua, sudah sangat tua," ujar manajer 54 tahun tersebut.

"Satu-satunya yang bisa saya katakan adalah saya masih menjadi pelatih dengan fokus, ambisi dan keinginan untuk melakukan hal-hal baru," imbuh Mourinho.

Pilihan Jose Mourinho berlabuh ke Inter Milan membawa berkah bagi Nerazurri. Tim asal kota Milan tersebut mengoleksi 2 trofi scudetto (2008-2009, 2009-2010), Coppa Italia 2010, Piala Super Italia 2008, dan puncaknya adalah mengangkat trofi Liga Champions 2009-2010.

Sumber: Mirror

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya