Beli Mobil Suzuki Bonus Motor Sport, Mau?

Program penjualan ini diberikan kepada calon konsumen Suzuki di wilayah Jabodetabek hanya selama Oktober 2017.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 16 Okt 2017, 20:04 WIB
Suzuki Ignis hadir di IIMS 2017. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menawarkan program spesial cukup menggiurkan, di mana setiap pembelian unit apapun berhak mendapat hadiah langsung mulai dari gadget hingga sepeda motor.

Program penjualan ini diberikan kepada calon konsumen Suzuki di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selama Oktober 2017.

4W Sales Director SIS Makmur menyatakan, program yang disebut ‘Suzuki Oktober Festival 2017’ sengaja diberikan untuk nilai lebih kepada para calon konsumen untuk memiliki mobil Suzuki yang memiliki keunggulan dalam sisi kenyamanan, fitur yang berlimpah, dan juga irit bahan bakar.

“Dengan adanya program ini, menunjukkan bahwa PT SIS memberikan apresiasi kepada konsumen maupun calon konsumennya untuk mendapatkan nilai lebih dari suatu kendaraan,” ungkap Makmur dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2017).

Beberapa hadiah langsung yang diberikan seperti GSX-R150, Address Playful, Laptop, Smartphone, dan juga gadget terbaru.

Adapun syarat pembelian hadiah ini antara lain jika konsumen membeli New SX4 S-Cross maka berhak mendapatkan hadiah langsung berupa GSX-R150.

Untuk pembelian tipe New Carry Pick Up dan APV para konsumen akan mendapatkan hadiah langsung sepeda motor Address Playful.

Sementara pembelian New Ertiga maupun New Ertiga Dreza, konsumen berhak mendapatkan laptop terbaru senilai Rp 20 jutaan.

Bonus juga diberikan jika konsumen membeli New Ertiga Diesel Hybrid, akan mendapatkan free service dan sparepart sampai 50.000 km ataun tiga tahun (mana yang tercapai lebih dulu) dan free roof rack.

Untuk urban SUV, Suzuki Ignis juga tak mau kalah, di mana setiap pembelian Ignis tipe GL akan mendapatkan gadget terbaru senilai jutaan rupiah. Dan untuk pembelian Karimun Wagon R GS akan mendapatkan smartphone senilai belasan juta rupiah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Macan Tutul Teror Pabrik Suzuki

Seekor macan tutul memasuki pabrik Suzuki Maruti di Manesar, India. Akibat kejadian tersebut seluruh karyawan di evakuasi, dan lebih dari 36 jam pabrik berhenti beroperasi. (The Guadrian))

Pabrik Suzuki Maruti di Manesar, India, atau 50 km dari New Delhi merugi karena selama 36 jam tidak ada aktivitas produksi. Namun, hal itu bukan dikarenakan para pekerja melakukan aksi atau mogok kerja, melainkan diteror seekor macan tutul yang berkeliaran di dalam pabrik.

Macan tutul tersebut sempat terekam kamera CCTV sedang berjalan di sebuah lorong pabrik. Alhasil, ratusan karyawan terpaksa dievakuasi.

Dilansir The Guardian, Senin (9/10/2017), untuk menangkap macan tutul, setidaknya 200 petugas dari kepolisian dikerahkan termasuk melibatkan tim pencinta hewan liar.

Tak hanya itu, untuk memancing sang macan tutul yang bersembunyi, mereka menjebaknya dengan menyediakan dua ekor kambing.

Menurut Deputi Komisaris Polisi Manesar, Ashok Bakshi, macan tutul tersebut berhasil ditangkap pada sore hari.

"Hewan itu telah dikeluarkan dari pabrik, kemudian diperiksa secara medis untuk dilepaskan ke alam bebas. Tidak ada yang terluka dalam operasi tersebut, dan lokasi kejadian saat ini aman," ungkap Ashok.

Pabrik Maruti Suzuki di Manesar ini merupakan satu tempat yang paling penting bagi Suzuki. Sebab, pabrik ini mampu menghasilkan hampir satu juta unit per tahun.

Adapun kedatangan tamu tak diundang ini menambah daftar konflik berkepanjangan antara manusia dan hewan liar di India.

Hal ini dikarenakan habitat hutan untuk tempat tinggal hewan menyusut seiring dengan perluasan tata kota.

Menurut data Kementerian Lingkungan India Agustus 2017 lalu, sepanjang April 2014 hingga Mei 2017, sedikitnya 1.144 warga tewas diterkam hewan liar. Jika dirata-ratakan, maka dalam satu hari, terdapat lebih dari satu warga tewas oleh hewan liar.

Sementara itu, diperkirakan populasi macan tutul di India kini hanya berkisar 12 ribu sampai 14 ribu ekor. Jumlah tersebut terus menurun, mengingat banyak macan tutul tersesat masuk pemukiman dan kemudian dibunuh warga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya