Liputan6.com, Motegi - Meski gagal memaksimalkan pole position, Johann Zarco tetap bisa mengambil hal positif dari MotoGP Jepang 2017 di Twin Ring Motegi, Minggu (15/10/2017). Kini, ia hampir pasti menjadi rookie of the year musim ini.
Sebagai debutan, penampilan Zarco di MotoGP 2017 memang sangat mengejutkan. Enam kali finis di lima besar adalah sebuah pencapaian luar biasa. Dan hal itu ia lakukan bersama tim satelit seperti Yamaha Tech 3.
Baca Juga
Advertisement
Dampaknya, namanya pun disebut-sebut sebagai calon pengganti Valentino Rossi di Movistar Yamaha jika memutuskan pensiun. Peluangnya pun terbilang besar jika melihat rapor yang diukir pembalap Prancis itu sepanjang musim ini.
Hingga musim tinggal menyisakan tiga balapan, Zarco menempati posisi teratas klasemen pembalap debutan MotoGP 2017. Dari 16 balapan, sudah 125 poin yang dikumpulkan pembalap berusia 26 tahun itu.
Debutan lain yang mampu mendekatinya adalah rekan setimnya sendiri, Jonas Folger. Namun, absen pada MotoGP Jepang membuat Folger tertinggal 41 poin dari Zarco. Dalam tiga balapan tersisa, akan sulit bagi Folger melampaui koleksi poin Zarco.
"Sangat disayangkan untuk Jonas (absen) dan itu tidak mengubah tujuan saya. Meski begitu, saya harus berhati-hati dan mengamankan poin. Saya harus melakukan pekerjaan saya. Rookie of the Year adalah salah satu tujuan saya, tapi musim belum berakhir," ujar Zarco, dikutip Speedweek.
Berjuang Hingga Akhir
Di MotoGP 2017, Zarco memang baru menyumbang satu podium. Itu saat ia finis sebagai runner-up pada MotoGP Prancis. Namun, ia menjadi salah satu pembalap yang konsisten bersaing di lima besar.
Bahkan, saat ini Zarco sudah mulai mendekati Rossi yang menempati urutan kelima klasemen. Namun, akan cukup sulit bagi Zarco untuk mengejar defisit poin The Doctor. Pasalnya, ia harus bisa memangkas jarak 43 poin dalam tiga seri terakhir.
"Tentu itu jarak yang besar. Tapi itu bukan tidak mungkin. Saya akan mencoba hingga saat-saat terakhir," kata Zarco yang sempat menjadi juara dunia Moto2 2016 tersebut.
Advertisement