Wisata Warisan Ahok, Dipertahankan atau Digusur?

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) membangun destinasi dan atraksi wisata gratis.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Okt 2017, 20:15 WIB
Sejumlah anak bermain sepeda di RTH RPTRA Kalijodo, Jakarta, Kamis (31/8). Bappeda menghapus anggaran pengadaan lahan RPTRA dalam KUPA-PPAS APBD 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Selain Bali, DKI Jakarta merupakan destinasi wisata unggulan lainnya di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Punya beragam bangunan tua bersejarah yang berdampingan dengan gedung-gedung pencakar langit, lengkap dengan destinasi wisata kuliner dan wisata belanja, Jakarta menjadi salah satu kota yang "tak pernah tidur" di Asia.

Pada era kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), DKI Jakarta membangun beragam fasilitas agar warga Jakarta memiliki akses liburan seru tanpa harus merogoh kocek. Ira Latief, pendiri Jakarta Food Traveler, yang telah membuka trip "wisata warisan Ahok" mengatakan, wisata Balai Kota, bus tingkat wisata sumbangan CSR, dan kalijodo merupakan beberapa destinasi dan atraksi wisata baru yang hadir di era Ahok. Tak hanya itu, di masa kepemimpinan Djarot, DKI Jakarta juga meresmikan Simpang Susun Semanggi yang begitu indah.

"Ada wisata warisan Ahok itu memang sengaja dibuat untuk melihat berbagai perubahan positif di Jakarta, yang memang dibuat atau dibuka di zaman Pak Ahok. Ya, saya berharap ada banyak juga terobosan baru oleh Gubernur baru nantinya," ungkap Ira Latief.

Namun ,apakah "wisata warisan ahok" ini akan dipertahankan dan dilanjutkan, bahkan ditambahkan menjadi lebih baik di masa pemerintahan DKI Jakarta yang baru? Edi M Yamin, Ketua Komunitas Backpacker Jakarta, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (16/10/2017) mengatakan, tiap warga Jakarta tentu berharap semakin banyak tempat wisata di Jakarta yang murah dan terbuka bagi semua warganya, mengingat Jakarta masih menjadi salah satu destinasi wisata impian bagi warga daerah di Indonesia.

"Jujur, setiap saya ke daerah di Indonesia itu mereka selalu bertanya, bagaimana Monas, bagaimana Ancol, bagaimana Dufan, Taman Mini, mereka menjadikan cita-cita bisa melihat itu semua," ungkap Edi.

Edi sendiri mengatakan, sebagai generasi muda dirinya selalu optimistis siapa pun yang memimpin Jakarta, maka mereka juga akan cinta kepada Jakarta, pastinya mereka akan menjaga dan meningkatkan kualitas pariwisata di Jakarta.

Saksikan juga video menarik berikut ini.

 


Wisata Edukasi

"Saya sendiri yakin, Pak Anies yang berlatar belakang pendidikan, akan mampu mengembangkan wisata edukasi, seperti di planetarium misalnya," kata Edi.

Namun, membicarakan Jakarta yang plural, bukan hanya perkara wisata edukasi, banyak wisata lainnya yang juga butuh perhatian. Paling penting menurut Edi adalah Anies–Sandi perlu menjaga dan memperhatikan destinasi di pulau-pulau seribu yang jadi destinasi wisata agar tidak menjadi pulau-pulau pribadi.

harus bisa juga membuka akses jalan dari dan ke pelabuhan Kali Adem, penyeberangan ke Pulau Seribu, mengingat jalannya sudah tidak layak padahal jalan tersebut kerap dipakai untuk menuju destinasi wisata.

"Kita mulai kesulitan mencari tempat wisata ke pulau, karena komersialisasi pribadi semakin meningkat," kata Edi.

Edi juga berharap mampu merealisasikan rencana Gubernur Djarot yang ingin menggratiskan warga Jakarta yang ingin berkunjung ke Ancol. “Kalau Pak Anies sayang rakyat, pasti itu akan berlanjut,” kata Edi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya