Liputan6.com, Milan - Hasil buruk kembali didapat AC Milan di Liga Italia 2017/2018. Takluk 2-3 dari Inter Milan di Giuseppe Meazza, Senin (16/10/2017) dini hari WIB, menjadi kekalahan ketiga mereka secara berturut-turut.
Rapor buruk itu tentu kembali membuat AC Milan dalam sorotan. Padahal, mereka adalah tim yang sudah menghabiskan banyak uang sepanjang bursa transfer musim panas 2017. Lebih dari 200 juta euro dirogoh untuk merekrut 11 pemain anyar.
Baca Juga
Advertisement
Sempat mengesankan di awal musim, kini periode buruk telah menghampiri I Rossoneri. Dari delapan laga Liga Italia, mereka merangkai empat kemenangan dan empat kali kalah. Bahkan, tiga kekalahan di antaranya didapat secara beruntun.
"Saya gila jika mengatakan bahwa saya berharap empat kali kalah dari delapan laga Serie A. Tapi kami sadar butuh waktu. Jika ada pasien yang sakit, Anda akan mengobatinya. Tapi dalam beberapa situasi, pasien hanya butuh waktu. Dan Milan hanya butuh lebih banyak waktu," tegas CEO Milan, Marco Fassone, dilansir Football Italia.
Saat melawan Inter Milan pada laga bertajuk Derby della Madonnina itu, AC Milan memang tampil buruk di babak pertama. Mereka pun kebobolan gol Mauro Icardi di menit ke-28. Namun, tim besutan Vincenzo Montella itu mampu bangkit di babak kedua.
Gol balasan pun sukses dicetak lewat Suso di menit ke-56. Sialnya, mereka kembali tertinggal akibat gol kedua Icardi di menit ke-63. Namun, Milan kembali memberikan balasan lewat gol bunuh diri Samir Handanovic di menit ke-81. Sayang, wasit memberikan hadiah penalti kepada Inter yang dimaksimalkan Icardi di menit ke-90.
"Sangat mengecewakan kalah dalam derby seperti ini, terutama setelah penampilan bagus di babak pertama. Jika wasit meniup peluit dengan segala teknologi saat ini, itu berarti memang penalti," kata Fassone.