Liputan6.com, Jakarta Insiden benturan berujung meninggal dunia yang dialami kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, Minggu (15/10/2017), mengingatkan kita pada kejadian yang dialami striker Atletico Madrid Fernando Torres. Dalam laga Deportivo La Coruna versus Atletico Madrid di awal 2017, Torres mengalami benturan hebat yang hampir merenggut nyawanya.
Menurut spesialis kedokteran olahraga, Andi Kurniawan, penanganan kegawatdaruratan yang dilakukan terhadap Torres dalam laga tersebut adalah contoh baik. Ada kerja sama antara pemain di lapangan, tenaga medis, ambulans, dan rumah sakit.
Advertisement
"Dia jatuh dari ketinggian usai duel udara. Kepalanya membentur tanah lapangan. Melihat Torres, teman-temannya langsung membantu. Enggak langsung mengangkat, tapi membantu membukakan jalan napas, jangan sampai gigi dan gigi terkatup. Ini merupakan usaha agar jalan napas tetap ada," tutur Andi kepada Health-Liputan6.com pada Senin (16/10/2017).
Andi juga melihat petugas medis segera datang ke titik Torres berada. Tim medis pun melakukan stabilisasi pada titik yang dicurigai ada masalah. Lalu, dipasang alat untuk menahan leher. Cara mengangkat Torres dari titik dia berada ke tandu kemudian ke ambulans dilakukan dengan tepat.
"Medical servicesnya bagus sekali, dokter dan paramedis hebat sekali. Saya rasa, itu bukan kebetulan dia selamat," katanya.
Penanganan kegawatdaruratan di lapangan hijau memang harus dilakukan dengan cepat dan tepat seperti pada kejadian yang dialami Torres.
"Kalau kita bicara emergency situation hitungannya detik, penanganan di detik-detik pertama itu sangat penting. Bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Bisa kita lihat, Torres sekarang masih bertahan," katanya.
Saksikan juga video berikut: