Polisi Masih Lengkapi Berkas TPPU First Travel

Pelimpahan berkas kasus First Travel ke Kejaksaan masih tertunda.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2017, 07:51 WIB
Puluhan jemaah memadati kantor Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat. Pengambilan parpor sudah berlangsung sejak sepekan ini. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Pelimpahan berkas kasus First Travel ke Kejaksaan masih tertunda karena belum lengkapnya bukti-bukti terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"(Berkas kasus) FT belum diserahkan ke Kejaksaan. Karena TPPU-nya mau diajukan juga," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/17/2017).

Dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana pembayaran puluhan ribu calon peserta umrah PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel, polisi telah menetapkan tiga tersangka, yakni Andika Surachman (Dirut), Anniesa Hasibuan (Direktur) serta Siti Nuraida Hasibuan alias Kiki Hasibuan (Komisaris Utama).

Andika merupakan pelaku utama penipuan, penggelapan dan pencucian uang dalam kasus ini. Sementara Anniesa dan adiknya, Kiki berperan ikut membantu tindak pidana yang dilakukan Andika.

Penyidik memperkirakan total peserta yang mendaftar paket promo umrah yang ditawarkan First Travel sejak Desember 2016 hingga Mei 2017 sebanyak 72.682 orang.

Dalam kurun waktu tersebut, jumlah peserta yang sudah diberangkatkan 14 ribu orang. Jumlah yang belum berangkat sebanyak 58.682 ribu orang.


Kerugian Jemaah

Perkiraan jumlah kerugian yang diderita jamaah atas kasus ini sebesar Rp 848,7 miliar yang terdiri atas biaya setor paket promo umrah dengan total Rp 839 miliar dan biaya carter pesawat dengan total Rp 9,5 miliar.

Tersangka Andika Surachman juga tercatat memiliki utang kepada penyedia tiket sebesar Rp 85 miliar, utang kepada penyedia visa Rp 9,7 miliar, dan utang kepada sejumlah hotel di Arab Saudi sebesar Rp 24 miliar.

Saksikan video di bawah ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya