Liputan6.com, Jakarta Seluruh insan sepak bola Indonesia merasa berduka dengan kepergian kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Laga pekan ke-29 Liga 1 2017 antara Persela dan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, menjadi penampilan terakhir Choirul Huda.
Choirul Huda meninggal akibat benturan dengan rekannya sendiri, Ramon Rodrigues. Almarhum sempat dibawa ke RSUD Soegiri untuk mendapat pertolongan.
Baca Juga
Advertisement
Dokter Yudistiro Andri Nugroho, spesialis anastesi UGD RSUD Soegiri, menyebut Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi henti napas dan henti jantung.
Perasaan simpati dan duka mengalir dari semua klub di Indonesia, tak terkecuali Persib Bandung. Manajer Persib, Umuh Muchtar, bahkan menyempatkan diri melayat ke rumah duka almarhum di lingkungan Ngaglik, Kelurahan Sukomulyo, Lamongan.
Kedatangan Umuh disambut istri dari almarhum, Lidya Anggraeni dan kedua anaknya. Mewakili Persib dan bobotoh, Umuh menyampaikan belasungkawa yang paling dalam.
"Kejadian ini sangat mengejutkan. Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT. Banyak orang yang mendoakan Choirul Huda, tak terkecuali Persib dan bobotoh" ujar Umuh, seperti dilansir situs resmi klub.
Pemain Ramah
Selain itu, Umuh juga sempat mengenang karier hebat sang kapten Laskar Joko Tingkir itu. Menurut dia, mendiang merupakan salah satu pemain yang ramah dan menjunjung tinggi sportivitas.
"Choirul Huda pemain yang baik dan santun. Kalau Persela main ke Bandung selalu menyalami saya," kenangnya.
Choirul Huda mengembuskan napas terakhir di usia 38 tahun. Selama kariernya di sepak bola, ia hanya membela satu tim saja, yakni Persela Lamongan.
Bersama Laskar Joko Tingkir, Choril Huda mencatat 503 kali penampilan di kompetisi tertinggi Indonesia.
Advertisement