Liputan6.com, Yerusalem - Tim arkeolog menemukan teater kuno bergaya Romawi dekat Tembok Ratapan (Western Wall) Yerusalem.
Teater berbentuk arena dengan 200 kursi itu ditemukan pada kedalaman 8 meter di bawah tanah, bersama dengan sejumlah besar bagian Tembok Ratapan. Situs itu diketahui telah terkubur selama sekitar 1.700 tahun.
Tim peneliti dari Israel Antiquity Authority telah menggali situs itu selama dua tahun terakhir.
Situs tersebut dibangun di bawah Wilson's Arch, berjarak hanya beberapa meter dari Tembok Ratapan di Kota Lama Yerusalem. Demikian seperti dikutip dari Independent, Selasa (17/10/2017).
Wilson's Arch merupakan sebuah gerbang batu berbentuk cekungan terbalik yang digunakan sebagai akses keluar-masuk bagi jemaah yang hendak berdoa di Tembok Ratapan. Bangunan itu juga merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang menghubungkan Tembok Ratapan dengan Masjid Al-Aqsa dan Gunung Zion.
Teater yang dibangun dalam periode eksistensi Second Temple (530 SM - 70 M) itu terletak di bawah Wilson's Arch, yang terdapat pula sebuah jalan dan sistem drainase di bawahnya.
Situs itu diduga sengaja dikubur pada sekitar 360 SM. Gempa bumi dahsyat yang terjadi pada saat itu memaksa penduduk sekitar untuk mengisi teater tersebut dengan tanah, agar teater itu tidak rubuh.
Baca Juga
Advertisement
Arkeolog mengatakan, teater bergaya Romawi klasik yang bulat itu merupakan temuan yang signifikan.
"Dari perspektif penelitian, ini adalah penemuan yang sensasional. Penemuan ini benar- benar mengejutkan, mengantar kami menuju misteri teater yang hilang di Yerusalem. Harapannya akan ada temuan yang mengejutkan dan menarik," kata Dr Joe Uziel, salah satu anggota tim arkeolog.
Teater itu merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Romawi pertama yang ditemukan di Yerusalem.
Menurut tim peneliti, teater itu belum selesai dibangun, bahkan sama sekali belum digunakan ketika penduduk sekitar mengubur situs itu. Karena, berdasarkan pengamatan, ada beberapa konstruksi teater yang nampak belum selesai dibangun.
Saat ini, peneliti tengah melakukan tes komprehensif untuk menguji asal mula periode bangunan itu. Hasil tes akan keluar satu bulan kemudian. Namun, berdasarkan observasi awal, tim arkeolog yakin, teater itu berasal dari periode Romawi.
Tim arkeolog juga berencana untuk melakukan penggalian lebih lanjut yang akan berlangsung selama enam bulan ke depan, dengan harapan akan menemukan artefak lain yang berusia lebih tua (sekitar periode eksistensi First Temple pada 720 SM - 587 SM).
Teater Romawi di dekat Gerbang Wilson telah menjadi subyek penggalian arkeologi selama lebih dari 150 tahun terakhir. Keberadaannya pernah disebut-sebut dalam tulisan Flavius Josephus, tapi baru sekarang eksistensinya benar-benar dikonfirmasi.
Penemuan tersebut dapat membantu para ahli memahami apa yang terjadi di Yerusalem setelah dihancurkan oleh orang Romawi pada 70 M. Mereka mulai membangun kembali kota itu pada 130 M.