Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat berada di zona hijau harus berakhir di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Akan tetapi, pelemahan IHSG itu terbatas.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (17/10/2017), IHSG turun tipis 2,3 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.947,33. Indeks saham LQ45 menguat 0,02 persen ke posisi 991,64. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 160 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 183 saham melemah sehingga menekan IHSG. 112 saham lainnya diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.961,51 dan terendah 5.922,07. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 316.951 kali dengan volume perdagangan 6,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 910,99 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.505.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,95 persen, sektor saham barang konsumsi menanjak 0,82 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,20 persen.
Sektor saham aneka industri turun 1,24 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 0,60 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,45 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham NAGA naik 34,08 persen ke posisi Rp 240 per saham, saham MTWI melonjak 24,86 persen ke posisi Rp 442 per saham, dan saham MBSS melonjak 24,41 persen ke posisi Rp 525 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JIHD merosot 17,36 persen ke posisi Rp 500 per saham, saham PADI melemah 11,35 persen ke posisi Rp 1.250 per saham, dan saham SIPD tergelincir 9,3 persen ke posisi Rp 780 per saham.
Bursa saham Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,02 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 0,38 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,18 persen.
Sedangkan indeks saham Shanghai tergelincir 0,19 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,47 persen.
"IHSG konsolidasi usai menguat kemarin. Sentimennya pelaku pasar menanti suku bunga acuan, sedangkan dari sentimen eksternal belum ada," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya.
Sedangkan dari faktor nilai tukar rupiah, William menilai hal itu tidak terlalu mempengaruhi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: