Ilmuwan Deteksi Tabrakan 2 Bintang yang Hamburkan Emas ke Semesta

Emas dan platinum berhamburan ke alam semesta dalam ledakan dua bintang neutron yang menghasilkan semburan sinar gama.

oleh Citra Dewi diperbarui 17 Okt 2017, 20:20 WIB
Ilustrasi tabrakan dua bintang neutron. (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory)

Liputan6.com, Richland - Para ilmuwan berhasil menangkap fenomena menakjubkan di alam semesta, yakni bertabrakannya dua bintang. Emas dalam jumlah besar pun berhamburan dalam peristiwa besar itu.

Peristiwa bertabrakannya bintang super padat itu terjadi 130 tahun cahaya dari tata surya kita dan ditangkap pada 17 Agustus. Selain memuntahkan emas, logam mulia lain seperti platinum dan uranium juga turut berhamburan.

Para ahli menyebut bahwa peristiwa itu merupakan awal baru dalam astrofisika.

Ledakan besar yang menggetarkan struktur alam semesta itu, merusak tatanan ruang-waktu. Peristiwa tersebut menandai kelima kalinya gelombang gravitasi terlihat oleh ilmuwan.

Dikutip dari BBC, Selasa (17/10/2017). Ilmuwan tak hanya "mendengar" ledakan dahsyat itu dengan melihat ombak kecil ruang-waktu. Mereka juga menggunakan teleskop untuk melihat cahaya dan radiasi yang dihasilkan ledakan yang disebut kilonova.

Peristiwa tabrakan antarbintang yang baru terjadi itu, berjarak lebih dekat dari peristiwa lain dan sangat berbeda. Hal tersebut karena tabrakan terjadi antarbintang neutron -- bintang padat yang berasal dari bintang besar setelah mengalami supernova.

Seperti ombak kecil yang terbentuk saat kita melemparkan baru ke kolam, gelombang gravitasi pun turut terbentuk di seluruh alam semesta dalam kecepatan cahaya.

Gelombang tersebut ditangkap oleh dua detektor di Washington dan Louisiana, Amerika Serikat. Alat itu dioperasikan oleh Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (Ligo).

Dari sanalah gelombang gravitasi untuk kali pertama ditemukan, yakni pada September 2015. Penemuan itu mengonfirmasi prediksi yang dibuat oleh Albert Einstein pada 100 tahun lalu, di mana tiga perintis proyek itu dianugerahi Nobel Fisika 2017.

Dua detik setelah Ligo mendeteksi gelombang itu, semburan sinar gama dari tabrakan dua bintang neutron tersebut ditangkap oleh teleskop ruang angkasa Fermi milik NASA.

Analisis dari cahaya tersebut mengungkap terbentuknya emas dan unsur berat lainnya pada skala kosmis.

 


Menjawab Kebingungan Ilmuwan

Menurut salah satu ilmuwan dari University of Warwick, Dr Joe Lyman, cahaya kilonova didukung oleh reaksi nuklir yang ekstrem.

"Ini memberi tahu kita bahwa unsur-unsur berat, seperti emas atau platinum dalam perhiasan, adalah bara api yang ditempa dalam bertabrakannya bintang neutron," ujar Lyman.

Dari peristiwa itu, terungkap pertanyaan asal semburan sinar gama atau dikenal dengan Gamma ray bursts (GRB) -- yakni dari tabrakan dua bintang neutron. Semburan itu adalah ledakan paling kuat yang sejauh ini diketahui oleh ilmuwan.

"Penemuan ini telah menjawab tiga pertanyaan yang telah membingungkan astronom selama berpuluh-puluh tahun: apa yang terjadi ketika bintang neutron bertabrakan? Apa yang menyebabkan semburan sinar gama? Dari mana asal logam seperti emas?" ujar Dr Samantha Oates dari University of Warwick.

"Dalam waktu satu minggu tiga misteri ini telah terpecahkan," imbuh dia.

Rekan dari Ligo, Profesor Laura Cadonati dari Georgia Institute of Technology, mengatakan bahwa penemuan itu benar-benar membuka pintu menuju cara baru dalam astrofisika.

"Saya memperkirakan bahwa ini akan diingat sebagai salah satu peristiwa astrofisika yang paling banyak dipelajari dalam sejarah," ujar Cadonati.

 

Berikut animasi detik-detik bertabrakannya dua bintang neutron:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya