3 Tahun Pimpin RI, Ini PR Jokowi-JK di Sektor Transportasi

Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) telah usia memasuki tiga tahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Okt 2017, 17:45 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla, Mensesneg Pratikno (kiri), dan Seskab Pramono Anung (kanan) mengumumkan pergantian posisi menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) telah usia memasuki tiga tahun. Banyak kemajuan yang telah diberikan selama masa kepemimpinanya untuk meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara lain.

Meski demikian masih ada beberapa pekerjaan rumah yang sampai sekarang belum terselesaikan. Pekerjaan Rumah ini terutama di sektor infrastruktur.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengaku dalam kurun waktu sisa pemerintahan dua tahun ke depan, masih banyak proyek yang akan dikejar untuk diselesaikan.

Pertama di transportasi masal di perkotaan. Pemerintah saat ini tengah menyelesaikan proyek angkutan masal berbasis rel kereta di Jakarta, mulai dari MRT hingga LRT.

"Ini coba kita selesaikan dan nanti akan menjadi role model bagi daerah lain yang akan kita kembangkan seperti Surabaya dan Bandung," kata Budi Karya di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Kedua, di angkutan laut, Budi Karya masih akan memaksimalkan konektivitas angkutan kapal ro-ro. Dengan sarana tranportasi ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan jalan, terutama dari truk-truk logistik.

Dengan membuka dan memaksimalkan kapal ro-ro untuk beberapa rute, selain akan mengurangi kepadatan jalan raya juga membuat biaya logistik lebih murah.

Ketiga adalah konektivitas Indonesia dengan luar negeri. Dalam dua tahun sisa masa jabatannya, Budi Karya akan meningkatkan konektivitas ke wilayah negara-negara Asia Selatan dan Asia Barat.

"Kita sudah bicara dengan beberapa duta besar dan kita akan buka rute penerbangan direct ke beberapa negara seperti Pakistan, Iran, Bangladesh, tambah ke India, dan lain sebagainya," paparnya. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya