5 Pemain Bintang yang Bermain untuk Chelsea dan Barcelona

Chelsea maupun Barcelona ternyata punya hubungan baik soal pemain

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2017, 19:00 WIB
Gelandang Barcelona, Andres Iniesta, mengamankan bola dari tekel penyerang Espnayol, Daniel Piatti, pada laga La Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Katalonia, Sabtu (9/9/2017). Barcelona menang 5-0 atas Espanyol. (AFP/Lluis Gene)

Liputan6.com, Jakarta Chelsea dan Barcelona dianggap sebagai tim kelas berat dunia sejak era 2000-an. Keduanya punya sejarah berkilauan dan ternyata sering bertukar pemain.

Akan tetapi, kedua klub ini punya cara berbeda dalam hal pemain yang dibawa. Barcelona diketahui memilih kembangkan prospek pemain muda, sementara Chelsea dikenal dengan reputasi beli pemain jadi meski harganya mahal.

Keduanya seringkali terlibat persaingan sengi di ajang Eropa. Namun, baik Chelsea maupun Barcelona ternyata punya hubungan baik soal pemain.

Betapa tidak, ada lima pemain yang pernah perkuat Chelsea dan Barcelona dalam kariernya. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:


Eidur Gudjohnsen

Eskpresi striker Tottenham Hotspur yang dipinjam dari AS Monaco, Eidur Gudjohnsen saat duduk di bangku cadangan Spurs.

Striker Islandia, Eidur Gudjohsen bergabung dengan Chelsea dalam kesepakatan senilai 4,5 juta poundsterling untuk diduetkan dengan pemain asal Belanda, Jimmy Floyd-Hasselbaink di lini depan. Duet ini mendapatkan reputasi yang luas sebagai salah satu paling mematikan.

Dalam enam tahun sejak tahun 2000 sampai 2006, Gudjohnsen bermain 263 kali dan mencetak 78 gol untuk The Blues.

Hal ini membuat Barcelona tampak tertarik dengan jasa Gudjohnsen. Dia kemudian pindah dengan mahar 8 juta poundsterling untuk menggantikan Henrikh Larsson di Camp Nou. Waktunya bersama La Blaugrana terbukti berhasil.

Gudjhonsen adalah bagian dari musim musim treble Barcelona pada 2008-09. Gudjohsen bermain untuk Barcelona selama tiga tahun dari tahun 2006 sampai 2009. Dia mencetak 19 gol dalam 114 pertandingan untuk klub tersebut.


Pedro Rodriguez

Salah satu ekspresi penyerang Chelsea Pedro Rodriguez, ketika tampil pada laga Premier League melawan Crystal Palace, di Stamford Bridge, London, 29 Agustus 2015. Laga itu berakhir 2-1 untuk Palace. (EPA/ FACUNDO ARRIZABALAGA)

Pedro merupakan salah satu produk terbaik La Masia. Dia berhasil mencapai tim utama Barca di tahun 2008 dan jadi pemain penting dalam taktik tiki-taka Pep Guardiola.

Dia merupakan pencetak gol pembuka versus Manchester United di final Liga Champions 2011 saat Barca merebut gelar kedua dalam tiga tahun. Pedro memiliki karier yang sangat sukses di Camp Nou dan jadi favorit penggemar.

Tak berlebihan, sebab dia adalah satu dari tujuh pemain Barcelona yang menjadi bagian dari peraih treble dalam beberapa tahun lalu. Dalam sembilan musim bersama klub tersebut, striker Spanyol itu mengemas 99 gol dalam 321 penampilan.

Pada tahun 2015, Pedro tiba di Stamford Bridge dalam kesepakatan 30 juta euro dan langsung jadi pemain kunci. Dia memiliki gelar Liga Inggris dan memainkan peran penting saat ini bersama Antonio Conte.


Deco

Deco didatangkan Barcelona dari FC Porto tahun 2004 dan meraih gelar Gelandang Terbaik Eropa tahun 2005/2006. (AFP/Lluis Gene)

Deco adalah contoh pemain yang memiliki visi dan teknik cemerlang. Dia awalmya diprediksi akan mengikuti jejak Jose Mourinho dari Porto untuk ke Chelsea.

Namun, dia memutuskan untuk bergabung dengan Barcelona dalam kesepakatan 15 juta euro. Deco terbukti menjadi bagian penting dari lini tengah Barcelona lantaran sempat ada di urutan kedua dalam penghargaan Ballon d'Or 2004 di belakang Andriy Shevchenko dan di atas Ronaldinho.

Sebagai pemain serbaguna, ia mampu bermain di manapun di lini tengah. Setelah menjalani tugas empat tahun di Camp Nou dengan 22 gol dalam 161 penampilan, penyihir asal Portugal tersebut hengkah ke Stamford Bridge pada 2008.

Akan tetapi, setelah pindah dua musimnya bersama Chelsea ternyata tidak sesukses yang diharapkan. Meski, Deco memainkan peran penting karena tim Ancelotti memenangkan double gelar di musim 2009-10.


Albert Ferrer

Real Madrid takluk dari Chelsea pada Piala Super Eropa 1998.

Nama Albert Ferrer tampak asing buat pencinta sepak bola saat ini. Meskipun demikian, dia sebenarnya memainkan peran penting bagi kedua klub dalam kariernya.

Datang melalui barisan pemain muda di bawah Johan Cruyff, Ferrer adalah bek penting dalam Tim Impian Barcelona yang terkenal.

Punya kecepatan sebagai bek kanan, Ferrer memenangkan sejumlah trofi dengan Barcelona dalam delapan tahun dari tahun 1990 sampai 1998. Pada bulan Juli 1998, pemain Spanyol itu bergabung Chelsea dengan kontrak 2,2 juta poundsterling setelah mengalami kesempatan bermain terbatas di Camp Nou.

Andilnya langsung terasa. Dia membantu Chelsea lolos ke Liga Champions pertama kali dalam sejarah. Tapi, gelar yang ia dapatkan di Barcelona terbukti lebih banyak setelah pensiun pada usia 33 tahun di tahun 2003.


Cesc Fabregas

Gelandang Chelsea, Cesc Fabregas, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge (1/4/2017). Sebelum kembali ke Barcelona, Fabregas bermain untuk Arsenal. (EPA/Facundo Arrizabalaga)

Selama bertahun-tahun, Cesc Fabregas diakui sebagai pemain yang vital, baik di negara, maupun klubnya. Dia merupakan lulusan La Masia yang sejajar dengan Xavi, Iniesta, Messi, Puyol, dan Pique.

Namun, gelandang serang tersebut memutuskan untuk bergabung ke Arsenal pada usia muda. Cesc Fabregas lantas kembali ke klub asalnya itu tahun 2011 untuk mencari kepuasan gelar yang tak banyak didapatkan bersama Arsenal.

Barcelona mendatangkan kapten Arsenal itu seharga 29 juta euro. Namun di sana, Fabregas hanya mendapatkan sedikit waktu dengan lini tengah bertabur bintang. Dalam tiga tahun di Nou Camp, ia memenangkan enam trofi, mencetak 42 gol dalam 151 penampilan.

Setelah itu, dia dipanggil untuk bergabung kembali dengan mantan klubnya, Arsenal. Namun, gelandang Spanyol itu malah membelot setelah memilih Chelsea pada 2014. Jose Mourinho membayar mahal 33 juta euro untuk membawanya ke Inggris saat Chelsea memenangkan Liga Inggris.

Tapi, kepindahan ke Chelsea belum sebagus seperti bersama Barcelona. Namun dia memainkan peran vital di lini tengah Chelsea dan jadi motor serangan klub. (Eka Setiawan)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya