Organisasi Sayap PDIP Akan Laporkan Anies Terkait Pidato Pribumi

Sebelum melaporkan Anies Baswedan, BMI mengaku telah berkonsultasi kepada pihak kepolisian.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 17 Okt 2017, 21:28 WIB
Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno setibanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/10). Anies dan Sandiaga keliling Balai Kota sebelum menggelar rapat bersama SKPD DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi sayap PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI) berencana melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke polisi. Laporan dilakukan terkait pidatonya di Balai Kota DKI yang menyinggung kata pribumi. 

Sebelum melaporkan, BMI mengaku telah berkonsultasi kepada pihak kepolisian.

"Kami datang konsultasi dengan pihak Polda Metro Jaya untuk melaporkan saudara Anies Baswedan terkait pidato yang kemarin disampaikan," ujar Wakil Ketua Bidang Hukum BMI DKI Jakarta Ronny Talapessy di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/10/2017). 

Ronny menganggap, ucapan Anies itu tak sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun 1998. Instruksi Presiden itu untuk melarang penggunaan kata pribumi dan non-pribumi dalam penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, hingga penyelenggaraan pemerintah.

"Kita bicara konteks hukum karena memang persoalan pidato dari Bapak Anies Baswedan ini yang akan menjadi bola liar, maka kita perlu melaporkan sesuai UU 40/2008 dan tidak sesuai Inpres 26/98," kata dia.

BMI membawa bukti transkip dan video Anies Baswedan saat berpidato di depan warga di Balai Kota, Senin 16 Oktober 2017 malam. Namun, laporan tersebut tidak diterima oleh Polda Metro Jaya. 

Polda Metro Jaya menyarankan agar BMI membuat laporannya ke Bareskrim Polri.

"Berdasarkan alat bukti yang kita bawa sudah (terpenuhi). Ini hanya masalah yurisdiksi saja karena kewenangan ini lebih tepat saran dari beliau-beliau di Mabes Polri," ucap Ronny.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Singgung soal Pribumi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, Jakarta mempunyai arti penting dalam kehidupan berbangsa. Di Jakarta, tekad satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa persatuan ditegakkan oleh para pemuda.

"Di kota ini pula bendera pusaka dikibarkan tinggi. Tekad menjadi bangsa merdeka dan berdaulat diproklamirkan ke seluruh dunia," ujar Anies saat pidato di hadapan ribuan warga di kawasan Balai Kota Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017 malam. 

Anies Baswedan menyatakan, Jakarta jadi sedikit tempat di Indonesia yang merasakan penjajahan selama berabad-abad.

"Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini setelah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar dia.

Anies menambahkan, pihaknya akan melanjutkan kebaikan yang telah diletakkan para pemimpin Jakarta sebelumnya. 

"Jakarta adalah ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka selayaknya ia menjadi cermin dan etalase dari semangat NKRI, semangat Pancasila dan semangat tegaknya konstitusi," terang dia.

Kata-kata Anies mengenai pribumi tersebut kemudian menuai polemik di masyarakat dan di media sosial.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya