Liputan6.com, Jakarta - Hujan turun saat ini tak bisa lagi prediksi. Namun begitu, para pemilik kendaraan harus memastikan sederet perlengkapan tetap aktif saat hujan tiba. Tak terkecuali wiper dan washer.
Kedua komponen ini fungsinya memang sangat terasa saat musim hujan yaitu agar visibilitas pengendara terjaga.
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja, jika sebelum musim penghujan kedua komponen itu kerap mengalami masalah. Salah satunya bagian karet wiper yang mengeras.
Dilansir situs resmi Daihatsu, jika tidak ingin repot di jalan saat hujan tiba, ada baiknya melakukan beberapa hal.
Karena Indonesia beriklim tropis, ada baiknya karet wiper diganti tiap enam bulan sekali dari jadwal biasanya. Terlebih, jika mobil Anda terparkir di bawah sinar matahari langsung sehingga bagian karet lebih cepat mengeras.
Jika diketahui karet wiper ternyata sudah tidak mampu menyeka air di kaca dengan baik. Disarankan segera diganti dengan yang baru. Selain jauh lebih maksimal, kaca juga terhindar dari goresan.
Selanjutnya, ganti wiper original atau merek yang sama dengan bawaan pabrik. Cara pemasangannya lebih mudah karena hanya mengikuti petunjuk pada kemasan.
Kemudian, pastikan soket-soket yang menuju ke motor wiper kondisinya bersih. Jika gerak wiper sudah mulai lambat, itu tanda motor sudah lemah.
Maka disarankan segera periksakan komponen tersebut atau bawa ke bengkel dynamo untuk lakukan pengecekan.
Terakhir, pastikan fungsi washer. Tanpa alat tersebut biasanya kerja wiper tak akan sempurna. Pasalnya semprotan air ke kaca sangat diperlukan, terutama saat hujan mulai berhenti.
Tujuan washer tentunya untuk membersihkan kotoran di kaca akibat cipratan dari kendaraan lain di depan.
Agar kerjanya sempurna yakinkan pompa air berfungsi dengan baik. Begitu juga dengan air di dalam wadah washer, yang seharusnya seharusnya tidak ada kerak atau lumut penyebab alirannya tersumbat.
Fitur Penting Kala Hujan Datang
Hujan adalah salah satu "musuh" terbesar pengendara, baik motor ataupun mobil. Saat hujan tiba, visibilitas akan berkurang, grip ban juga demikian. Intinya, potensi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan meningkat.
Bagi pabrikan, hal ini diantisipasi dengan penambahan sejumlah fitur. Fitur ini, misalnya, dapat mengantisipasi hilangnya grip atau mengatasi penurunan visibilitas. Tentu ada fitur yang ada pada motor, tapi tidak pada mobil. Juga sebaliknya.
Fitur-fitur ini mungkin punya nama yang berbeda-beda, tergantung merek. Namun demikian, cara kerjanya kerap mirip satu sama lain. Apa saja fitur-fitur penting itu? Diolah dari berbagai sumber, berikut di antaranya.
Rain sensor
Sensor hujan (rain sensor) pada dasarnya adalah mekanisme untuk mengaktifkan wiper mobil secara otomatis jika hujan tiba. Dengan begitu, pengendara tidak perlu mengalihkan perhatiannya dari jalanan.
Fitur ini bekerja dengan mengandalkan sensor yang akan "membaca" tetesan air di kaca depan. Sensor akan memberi sinyal pada komputer mobil agar mengaktifkan fitur. Sensor ini juga umumnya dapat mengatur kecepatan wiper berdasarkan intensitas hujan.
ABS
Secara sederhana, sistem pengereman anti-lock braking system (ABS) adalah fitur keselamatan yang membuat rem tidak terkunci jika dilakukan pengereman mendadak. Fitur ini sangat berguna di jalanan basah, bahkan berpasir sekali pun.
Dalam kondisi jalan basah, ABS bisa menghentikan motor tanpa slip meski handle rem ditekan habis. Sementara motor non-ABS, dalam kondisi yang sama, cenderung akan slip. Pengereman ABS dewasa ini terdapat baik pada motor atau mobil.
Stability control
Vehicle Stability Control (VSC) merupakan perangkat keselamatan yang dapat melakukan pengereman aktif secara independen pada masing-masing roda. Rem depan mampu mencegah oversteer, sementara rem belakang mencegah understeer.
Saat kendaraan kehilangan traksi atau slip, maka pengereman aktif secara otomatis, tenaga mesin pun berkurang untuk menstabilkan kembali kendaraan dan roda tetap memiliki grip. Hilang traksi sendiri kerap terjadi saat ban melewati jalanan basah.
Foglamp
Foglamp adalah salah satu jenis lampu yang berfungsi memecah kabut karena intensitasnya lebih kuat dibanding headlamp. Saat ini, foglamp juga mampu menembus jalan yang bercuaca ekstrem seperti saat kabut tebal, gelap, dan hujan deras.
Warna foglamp yang paling cocok adalah kuning. Sebab, warna kuning adalah warna yang paling mampu menembus kabut atau hujan bahkan dengan intensitas tinggi sekali pun. Foglamp dapat diaplikasikan baik pada motor atau mobil.
Advertisement