Liputan6.com, Jakarta Hari ini, 18 Oktober, diperingati sebagai hari menopause sedunia. WHO menetapkan hari peringatan ini dengan alasan banyaknya wanita yang mengalami menopause dini. Untuk itu, penting untuk memahami fakta-fakta penting tentang menopause. Apa saja?
Menopause merupakan sebuah kondisi yang yang dialami wanita saat berhenti mengalami menstruasi yang terjadi seiring pertambahan usia.
Advertisement
Menurut North American Menopause Society (NAMS), rata-rata menopause pertama kali terjadi pada usia antara 45 hingga 55. Namun, pada sebagian wanita, menopause bisa terjadi lebih awal yaitu sebelum usia 40 tahun, seperti dikutip dari laman Everyday Health, Rabu (18/10/2017).
Untuk lebih memahami kondisi ini, berikut ini fakta-fakta penting yang harus dipahami.
1. Penyebab menopause dini
Menurut NAMS, menopause dini bisa terjadi akibat kondisi medis, seperti kelainan tiroid atau penyakit seperti lupus. Selain itu, kemoterapi dan radiasi juga dapat merusak ovarium dan menyebabkan menopause dini.
"Jika ovarium Anda diangkat sebagai bagian dari perawatan medis, Anda berisiko untuk mengalami menopause dini," kata Dr. Deighan.
2. Mengenal perimenopause
Tahun-tahun menjelang menstruasi terakhir Anda disebut perimenopause. Pada saat tersebut, tingkat estrogen yang berfluktuasi dapat dimulai pada usia tiga puluhan atau empat puluhan. Ini adalah masa peralihan dari menstruasi secara teratur hingga tidak menstruasi sama sekali.
"Gejala yang paling umum dari kondisi ini adalah menstruasi yang tidak teratur, yang berarti siklus Anda bisa menjadi lebih panjang atau pendek atau menjadi lebih berat atau ringan," kata Dr. Deighan. Selain itu, Anda mungkin juga melewatkan satu atau lebih periode haid.
Saksikan video menarik berikut :
3. Gejala menopause
Salah satu gejala menopasue adalah penambahan berat badan. Gejala lainnya yang sering terjadi yaitu hot flash, perasaan hangat yang intens yang bisa berlangsung beberapa detik atau beberapa menit.
Bila ini terjadi saat Anda tidur, ini disebut berkeringat di malam hari. Kemungkinan gejala menopause lainnya termasuk masalah tidur, kekeringan vagina, perubahan mood, sakit kepala dan masalah ingatan.
"Beberapa wanita mengalami gejala ini selama perimenopause, sementara yang lainnya tidak mengalaminya sampai setelah mereka berhenti menstruasi," ucap Papamihalakis.
Beberapa gejala, seperti hot flash dan masalah memori, bisa hilang setelah Anda mencapai masa menopause.
4. Terapi hormon
Terapi hormon dapat membantu gejala menopause. Terapi ini juga disebut terapi sulih hormon, yaitu mengonsumsi estrogen dan progesteron atau hanya estrogen jika rahim Anda telah diangkat.
Hal ini bisa membantu meringankan gejala, seperti hot flashes. Tapi menggunakan terapi hormon jangka panjang bisa meningkatkan risiko serangan jantung, gumpalan darah, dan stroke.
Selain itu, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2002 menemukan bahwa estrogen dan progestin meningkatkan risiko kanker payudara. Pertimbangkan dan diskusikan kembali dengan dokter Anda sebelum memulai perawatan ini.
5. Gaya hidup
Memperbaiki gaya hidup dapat membantu menghambat terjadinya menopause. Selain itu, olahraga membantu memperlambat hilangnya tulang setelah menopause dan menjaga berat badan Anda tetap terkendali.
"Olahraga juga meningkatkan produksi endorfin alami, yang dapat membantu perubahan mood dan mudah tersinggung," kata Dr. Deighan. Kebiasaan sehat lainnya, seperti makan dengan baik, juga penting pada periode menjelang menopause.
Advertisement