Kalahkan Soeharto, Jokowi Jadi Presiden Paling Banyak Bangun Tol

Kepemimpinan Presiden Soeharto selama 32 tahun, hanya 490 km jalan tol yang berhasil terbangun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Okt 2017, 15:26 WIB
Presiden RI Joko Widodo meresmikan pengoperasian jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2-6 sepanjang 41,65 kilometer (km). (Ilyas/Liputan6.com)
Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar merealisasikan target untuk membangun konektivitas dan infrastruktur di Indonesia dalam masa tiga tahun kepemimpinanya. Salah satu proyek infrastruktur yang terbangun adalah jalan tol.
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Rabu (18/102017), mengatakan saat ini jalan tol yang dibangun pemerintah sudah banyak. Bahkan, panjang jalan tol yang dibangun di masa pemerintahan Joko Widodo telah memecahkan rekor.
 
"Jadi jalan tol yang sudah dibangun di pemerintahan Pak Jokoiwi-JK itu paling banyak dari sebelum-sebelumnya, panjangnya 568 kilometer (km)," kata Luhut.
 
Dari data yang Luhut paparkan, dalam kepemimpinan Presiden Soeharto selama 32 tahun, hanya 490 km jalan tol yang berhasil terbangun. Sementara di era kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono total jalan tol yang dibangun sepanjang 212 km.
 
Beberapa presiden lainnya nampaknya tak mampu berbuat banyak dalam membangun infrastruktur jalan tol ini. Terbukti di era Presiden Megawati Soekarno Putri, hanya 34 km yang terbangun, di era Presiden Presiden BJ Habibie hanya 7,2 km, dan bahkan saat Indonesia dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid hanya 5,5 km jalan tol yang terbangun.
 
"Saya suka kinerja Pak Basuki itu, tidak banyak omong tapi jalan terus pembangunan," tegas Luhut.
 
 Tonton Video Pilihan Ini:
 

Target Proyek Jalan Tol

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis pembangunan jalan tol baru akan mencapai panjang 1.852 kilometer (km). Proyeksi ini melampaui target pembangunan tol yang sudah ditetapkan sebelumnya sepanjang 1.000 km hingga 2019.
 
Kepala Badan Litbang Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga, mengungkapkan, pemerintah telah membangun tol baru sepanjang 568 km dalam kurun waktu tiga tahun (2015-2017). Pada 2015, realisasi pembangunan tol baru sepanjang 132 km dan 44 km pada 2016.
 
"Targetnya di tahun ini 392 km karena sampai hingga Oktober ini sudah 300 km. Jadi, total dari 2015-2017, mencapai 568 km tol baru terbangun," ujar Danis.
 
Sementara itu, Danis mengatakan, penambahan pembangunan tol baru ditargetkan sepanjang 615 km, sehingga menjadi 1.182 km pada 2018. Selanjutnya, dibangun tol lagi sepanjang 669 km sampai dengan 2019.
 
"Jadi kita akan melebihi target jalan tol 1.000 km dengan prediksi 1.852 km sampai dengan 2019. Ini setara dengan 180 persen dari target sebelumnya 1.000 km. Sepanjang 1,852 km ini beroperasi atau selesai di 2019," terangnya.
 
Setelah tuntas masa konstruksi, sambung Danis, akan dilakukan uji kelayakan operasi dan uji kelayakan fungsi. Jika lulus tahapan itu, barulah jalan tol baru dapat beroperasi melayani pengendara.
 
"Sebelum Lebaran kan tol sampai Semarang tersambung. Tapi begitu akhir 2018, akan sampai Surabaya, dan nanti akan kita lanjutkan lagi pembangunannya," tandas Danis. (Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya