Jasad Diduga Milik Aktivis Argentina yang Hilang Ditemukan

Sejumlah partai besar di Argentina menunda kampanye pemilu setelah sebuah jasad yang diyakini milik aktivis yang hilang ditemukan.

oleh Citra Dewi diperbarui 19 Okt 2017, 08:42 WIB
Aktivis hak-hak masyarakat adat, Santiago Maldonado. (Facebook)

Liputan6.com, Buenos Aires - Sejumlah partai besar di Argentina menunda kampanye pemilu setelah sebuah jasad ditemukan. Kabar penemuan jenazah itu muncul menjelang pemilihan Kongres Agentina pada 22 Oktober 2017.

Jasad tersebut diyakini merupakan miliki Santiago Maldonado, seorang aktivis yang hilang pada Agustus lalu.

Maldonado terakhir kali terlihat dalam sebuah konfrontasi antara polisi dan aktivis hak-hak masyarakat adat di Patagonia. Hilangnya Maldonado memicu protes nasional dan kasusnya menjadi sangat dipolitisasi.

Dikutip dari BBC, Kamis (19/10/2017), baik partai pemerintah maupun oposisi telah menunda kampanye menyusul dikirimnya jasad itu ke Buenos Aires untuk diidentifikasi. Ahli forensik telah disiapkan. Autopsi akan dilakukan atas permintaan keluarga Maldonado.

Jaksa Silvia Avila mengatakan bahwa jasad itu ditemukan di bagian dasar sungai hanya beberapa ratus meter dari tempat Maldonado terakhir kali terlihat. Menurut laporan AFP, pakaian yang melekat juga dikabarkan mirip dengan kepunyaan pria 28 tahun itu.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Maldonado mengatakan bahwa identitas dan penyebab kematian jasad tersebut belum diketahui. Mereka pun menyebut hasilnya baru dikemukakan setelah para ahli menyelesaikan tugasnya.

"Kami meminta agar privasi kami dihargai dalam waktu sulit ini," ujar pihak keluarga Maldonado.

 


Memicu Kemarahan Warga Argentina

Seorang saksi mata mengatakan bahwa ia melihat Maldonado terakhir kali setelah sang aktivis ditangkap dalam sebuah demonstrasi hak-hak masyarakat adat Mapuche yang tinggal di Argentina Selatan pada 1 Agustus.

Pada hari Maldonado hilang, polisi perbatasan bentrok dengan para demonstran yang membongkar sebuah penghalang jalan yang dipasang di Route 40, jalan utama yang melintasi Argentina dari utara ke selatan.

Polisi pun menolak tuduhan bahwa pihaknya telah menahan Maldonado. Aktivis hak asasi manusia, pemimpin serikat pekerja, dan kelompok sayap kiri telah meminta pemerintahan Mauricio Macri melakukan lebih banyak untuk mengungkap kasus itu.

Pemerintahan Macri kemudian menawarkan hadiah sebesar hampir US$ 30.000 untuk seseorang yang dapat memberikan informasi atas hilangnya Maldonado.

Sementara itu saudara Maldonado, Sergio, telah meminta diadakannya penyelidikan independen di luar otoritas polisi.

Pada September 2017, ribuan warga Argentina berunjuk rasa di Buenos Aires untuk memprotes hilangnya aktivis itu. Demonstrasi itu merupakan satu dari banyak demonstrasi di kota-kota Argentina.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya