Anggap FBI Tak Serius, Masjid AS yang Dibom Rilis Video Ledakan

Masjid AS di Minneapolis dibom pada 6 Agustus lalu. Namun, lebih dari dua bulan, FBI tak kunjung mengungkap pelakunya.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 19 Okt 2017, 12:31 WIB
Otoritas setempat menyelidiki lokasi kejadian ledakan bom di Dar al-Farooq Islamic Center, Bloomington, Minneapolis (AP)

Liputan6.com, Minnesota - Pada 6 Agustus 2017, sebuah bom meledak di Masjid Dar al-Farooq Islamic Center, Bloomington, Minneapolis, pada pukul 05.00 pagi. Ledakan itu terjadi tepat sebelum jemaah hendak melaksanakan ibadah subuh.

Memang, tidak menimbulkan korban. Namun, ledakan mengakibatkan sebuah ruangan rusak parah dan menimbulkan trauma bagi para muslim.

Dua bulan nyaris berlalu. Tak ada satu pun yang ditangkap, meski FBI mengaku telah menginvestigasi kasus itu dengan serius.

Baru-baru ini pihak pengurus masjid akhirnya merilis detik-detik bom meledak. Mengutip minnesota.cbslocal.com, Kamis (19/10/2017), lambatnya pihak keamanan menguak dalang serangan ini membuat pengurus masjid mengambil langkah sendiri, yakni memublikasikan CCTV rekaman serangan itu. 

Alasan lainnya adalah umat muslim di kota itu khawatir pelaku akan mengulangi perbuatannya.

Dalam rekaman yang akhirnya dirilis ke publik, CCTV memperlihatkan sebuah truk berkecepatan tinggi di depan pintu masuk masjid. Jemaah pun berlarian minta tolong.

Gambar lainnya memperlihatkan pelaku berlari ke lorong, dan jemaah berusaha mengejarnya. Lalu tak lama kemudian, terlihat ledakan.

Berikut videonya:

Eksekutif Direktur masjid itu, Mohamed Omar, mengatakan serangan tersebut mengerikan.

"Anda bisa melihat kamera itu bergetar dan seluruh gedung nyaris hancur," kata Omar.

Omar kemudian berbicara dengan jemaah yang pertama kali meminta bantuan. "Dia melihat truk itu datang dan berhenti di samping jendela dan seorang pria keluar," ia melanjutkan. 

Kamera lain di dalam masjid tersebut menangkap jemaah lainnya yang terkejut dengan ledakan tersebut.

Omar mengatakan, alasan dia merilis video bom masjid tersebut ke media karena penyelidikannya terlalu lama. Ia merasa FBI tak serius melakukan pekerjaan mereka untuk mencari pelaku peledakan.

Para pemimpin masjid juga mengatakan bahwa mereka ingin orang-orang melihat bagaimana rasanya ketika bom tersebut meledak. Langkah itu diambil karena ada rumor yang menyebar bahwa ledakan itu bukan insiden serius.

"Kami meminta orang lain untuk berbagi kesedihan kami, untuk melihat apa yang kami alami," kata Omar. "Ini adalah rekaman sebenarnya saat bom meledak."

Bom itu menghancurkan kantor imam, dan meninggalkan retakan di dinding yang masih bisa dilihat.

"Kekuatan dan besarnya bom ini begitu hebat," kata Omar.

Tidak ada yang terluka dalam ledakan tersebut.

Banyak jemaah di masjid itu percaya bahwa bom menargetkan kantor imam. Itu mengindikasikan bahwa dia pernah berada di masjid sebelumnya - dan pelaku dapat kembali kapan pun.

"Kami meminta informasi dari siapa pun untuk membantu kami dan penegak hukum," kata Omar.

FBI telah menawarkan hadiah US$ 30 ribu bagi siapa yang bisa mengungkap pelaku penyerangan bom masjid itu. Kelompok advokasi Muslim juga menawarkan hadiah lain sebesar US$ 24.000.

Agen Khusus Jeff Van Nest mengatakan kepada TV WCCO bahwa FBI terus "menyelidiki" insiden tersebut, tapi dia menolak berkomentar lebih lanjut. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya