Liputan6.com, Jakarta Pembinaan usia muda di Indonesia masih menyisakan banyak tugas rumah. Mulai dari ketiadaan infrastruktur hingga minimnya kompetisi usia dini membuat, bibit-bibit pemain muda yang kelak mengisi skuat Timnas Indonesia sulit ditemukan oleh para pelatih.
Teknik blusukan yang diterapkan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, memang mampu menemukan mutiara-muatara terpendam dari berbagai penjuru Tanah Air dan memunculkan sejumlah pemain potensial seperti Evan Dimas hingga Egy Maulana Vikri.
Baca Juga
Advertisement
Namun bagi Indra, teknik ini bukanlah jawaban. Sebab, turun langsung mencari bibit pemain hingga ke pelosok Tanah Air menurutnya sangat melelahkan. Dia terpaksa melakukan langkah itu karena minimnya kompetisi usia dini yang berlangsung di Indonesia.
Pendapat ini disampaikan Indra dalam Diskusi Sepak Bola Usia Muda yang digagas oleh PSSI Pers bekerjasama dengan PSSI, Rabu (18/10/2017). Selain Indra, dua pelatih timnas Indonesia lainnya, Luis Milla (pelatih timnas senior) dan Fakhri Husaini (pelatih timnas U-16), juga melontarkan gagasan mengenai pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia.
Hadir juga praktisi sepak bola usia muda dari kalangan swasta, Yusuf Kurniawan. Pimpinan redaksi harian olahraga itu juga resah melihat pola pembinaan usia muda di Indonesia. Dia mengajak pihak-pihak yang ingin mengelola pemain muda tidak mencari untung semata.
Seperti apa keseruan acara Diskusi Sepak Bola Usia Muda yang mengusung tema Mengejar Pentas Dunia tersebut, simak video lengkapnya di bawah ini: