Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, dikenal dengan metode bluskannya dalam mencari bibit pemain yang berpotensi memperkuat pasukannya. Teknik seperti ini dilakukannya saat menangani tim Garuda Jaya 2013 lalu dan Garuda Nusantara 2017.
Hasilnya, sejumlah pemain-pemain menjanjikan mampu ditemukannya. Mulai dari Evan Dimas hingga Egy Maulana Vikri. Namun benarkah Indra menyukai teknik seperti ini?
Baca Juga
Advertisement
"Perlukah blusukan? Jawaban saya tegas, tidak!" ujar Indra dalam acara Diskusi Sepak Bola Usia Muda, Mengejar Pentas Dunia di Gedung SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Rabu (18/10/2017). Acara ini digelar PSSI Pers bekerjasama dengan PSSI dan Liputan6.com.
"Blusukan ada karena sistem kompetisi yang enggak benar," kata Indra menambahkan.
Pada kesempatan tersebut, Indra menegaskan bahwa kompetisi usia dini sebaiknya berada di bawah payung PSSI. Sebab tidak ada gunanya menggelar kompetisi atau turnamen-turnamen yang bila tidak memiliki korelasi dengan kebutuhan timnas Indonesia.
"Sekarang semuanya bikin kompetisi, partai bikin kompetisi, pesantren bikin kompetisi, menpora bikin kompetisi, yang lain-lain juga. Tapi ada korelasinya dengan timnas tidak?"
Hingga saat ini, Indra sudah dua kali mendapat kesempatan menangani timnas Indonesia U19. Pada tahun 2013 lalu, Indra sukses membawa pasukannya menjuarai Piala AFF U-19. Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan juga berhasil menembus putaran final Piala Asia U-19 di tahun yang sama. Namun sayang, Garuda Jaya gagal melaju ke babak knock out.
Tahun ini, Indra kembali dipercaya menangani timnas Indonesia U-19. Sayang, Indra gagal mengulang prestasi tiga tahun lalu. Pasukannya hanya finis di tempat ketiga pada Piala AFF U-18, 2017.
Tetap Menjanjikan
Meski demikian, skuat pilihan Indra Sjafri masih tetap menjanjikan. Saat ini, Indra tengah mempersiapkan diri menghadapi Piala Asia U-19 2018 di Indonesia.
"Timnas Indonesia U-19 lagi persiapan dan butuh pemain untuk promosi degradasi pemain yang ada. Mohon maaf, kompetisi yang digelar PSSI itu sekarang kelahiran 98, saya butuh kelahiran 99. Jadi, apapun kompetisi ujung-ujungnya harus bermuara ke timnas," katanya.
Seperti apa pandangan Indra Sjafri mengenai pola pembinaan usia muda, simak video lengkapnya di bawah ini:
Advertisement