Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia mencapai angka yang mengesankan. Hal tersebut setidaknya diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam paparan Kinerja Tiga Tahun Sektor Pariwisata Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Kantor Staf Presiden, beberapa waktu lalu.
Jika dilihat dari 2014, kunjungan wisata mencetak angka yang mengagumkan. Di awal pemerintahan Jokowi-Jk, jumlah kunjungan wisman sebesar 9,3 juta, lalu pada 2015 naik menjadi 10,4 juta, kemudian menembus angka 12 juta. Sedangkan hingga Agustus tahun ini kunjungan wisata sudah mencapai 9,2 juta orang.
Advertisement
Sedangkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), sejak 2014 trennya juga naik tajam. Pada Agustus tahun ini saja, angka pergerakan sudah menembus 200 juta pergerakan, dari proyeksi 180,5 juta wisatawan. Pada 2016, dari proyeksi 260 juta terlampaui menembus angka 264 juta pergerakan. Sedangkan pada 2015 juga melebihi target , dari 255 juta terlampaui menjadi 256 juta pergerakan wisatawan.
Bukan hanya itu, prestasi Kementerian Pariwisata juga sangat terasa dengan dijalankannya program-program prioritas, antara lain digital tourism, pembangunan rumah wisata (homestay), pembangunan aksesibilitas udara, hingga pengembangan 10 destinasi wisata prioritas, yang mencakup Danau Toba, tanjung Kelayang, Borobudur, Wakatobi, Morotai, Tanjung Lesung, Kepulau Seribu dan Kota Tua, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Penghargaan dari luar negeri juga kerap diterima Kementerian Pariwisata. Tahun 2016 tercatat, pariwisata Indonesia memperoleh 46 penghargaan dunia dari 22 negara. Tahun ini, Indonesia telah mengantongi 22 penghargaan dari 10 negara.
"Sejumlah penghargaan dunia itu sangat penting untuk alasan 3C, Calibration, Confidence, dan Credibility. Bila kita mendapatkan penghargaan, maka self-confidence anak bangsa ini naik. Jika dikomunikasikan dengan baik, penghargaan-penghargaan tadi akan menjadi cara marketing yang efektif untuk imaje, sehingga kita gak perlu susah payang menyampaikan keunggulan yang kita miliki," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Rakornas Kepariwisataan beberapa waktu lalu.
Geliat 10 Destinasi Wisata Prioritas
Lihat bagaimana perubahan 10 destinasi prioritas yang diproyeksikan menjadi bali baru di Indonesia dalam tiga tahun ke belakang. Pertama Danau Toba, saat ini telah melakukan persiapan untuk membuka penerbangan langsung internasional, pembangunan jalan tol Medan – Tebing Tinggi, hingga kualitas air danau yang menjadi lebih baik.
Kedua Tanjung Lesung, selain telah membuka penerbangan internasional dari bandara HAS Hanandjoedin dan pembangunan rumah wisata (homestay), kawasan ini juga akan menjadi kawasan geopark nasional.
Ketiga Borobudur, tengah mempersiapkan new Jogja bandara internasional. Dengan adanya bandara baru ini, wisman dari berbagai negara akan mudah mengunjungi kawasan Borobudur yang juga punya beragam destinasi wisata menarik lainnya. Tak hanya itu, kawasan ini juga memiliki kereta bandara yang dapat diakses dari Bandara Adi Soemarmo di Solo. Bahkan berita terakhir mengabarkan, Candi Borobudur tengah menunggu status barunya sebagai The Memory of World, bersaing dengan 130 situs lainnya di dunia.
Ke empat Wakatobi, tiga tahun terakhir pengembangan Bandara Wakatobi menjadi fokus pembenahan, selain juga peningkatan konektivitas udara. Selain itu penataan kawasan Sombu Dive dan Puncak Toliamba juga sangat terasa tiga tahun belakangan ini.
Kelima Morotai, sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, pembangunan bandara dan infrastruktur pariwisata menjadi fokus utama pembangunan pariwisata di kawasan ini. Salah satu yang paling terasa adalah pengembangan Bandara Pitu Morotai.
Keenam Tanjung Lesung, kawasan wisata unggulan yang tidak jauh dari pusat Kota jakarta ini juga memfokuskan pembangunan infrastruktur pariwisata, antara lain pembangunan jalan tol Serang panimbang dan pembangunan Bandara Banten Selatan. Yang menarik, pemerintah akan mengaktifkan kembali kereta api Rangkasbitung Labuan.
Ketujuh Kepulauan Seribu dan Kota Tua, telah dilakukan peningkatan kapasitas energi dan pembangunan rumah wisata (homestay. Kedelapan Bromo Tengger Semeru, pembangunan pariwisata difokuskan dengan pembangunan jalan tol Malang-Pandaan, tol Pasuruan Probolinggo, selain juga pembangunan rumah wisata di beberapa destinasi wisata unggulan yang ada di sekitarnya.
Kesembilan Mandalika, pantai menjadi kawasan yang paling menampakkan perubahan, yaitu lebih bersih dan dapat diakses dengan mudah. Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, Mandalika juga memfokuskan pembangunan infrastruktur untuk memudahkan wisatawan. Yang paling penting, pemerintah setempat juga telah membangun toilet dan sistem penanganan sampah yang lebih modern di Gunung Rinjani.
Terakhir Labuan Bajo, tiga tahun terakhir wisatawan yang datang, baik dari dalam dan luar negeri, dapat merasakan kemudahan berwisata di kawasan ini, karena pembangunan sarana dan prasarana pariwisata begitu sangat terasa. Salah satunya adalah pembangunan Bandara Komodo yang kini berstatus bandara internasional. Selain itu, perubahan juga terjadi dengan dibangunnya kawasan marina dan pelabuhan Labuan Bajo, yang menjadi sentral pariwisata kawasan tersebut.