Liputan6.com, Jakarta Septian Sugara, pemuda 23 tahun yang diganjar berbagai penghargaan nasional karena proyek sosialnya: The Bottle. Singkatnya, proyek ini memungkinkan siswa SD untuk belajar bahasa Inggris gratis asalkan bersedia membawa sampah botol plastik di setiap sesi. Pada Indonesia Culture & Nasionalism (ICN) 2015, Sugara belum menerima penghargaan apa pun melaui The Bottle, ketika cerita ini baru saja dimulai.
Baca Juga
Advertisement
Layaknya anak muda yang aktif di kegiatan sosial, Sugara terpanggil untuk mengadakan proyek sosial miliknya sendiri, tapi bingung bagaimana harus memulai. Lulusan jurusan ilmu perpustakaan ini, kala itu terpilih menjadi delegasi di Indonesia Youth Conference (IYC) 2014 sehingga dapat menambah ilmu, koneksi, dan tentunya diwajibkan untuk melaksanakan ide yang masih tersimpan rapi di benaknya.
Ide The Bottle lahir dari ketertarikannya terhadap bahasa Inggris dan dunia mengajar. Sistem botol yang ditukarkan pun terinspirasi dari proyek bank sampah. Selain itu, botol dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan administrasi. Sugara mengajak kenalannya, Anggi, untuk menyebarkan brosur ke SD negeri dan mempromosikan ke guru setempat. Kegiatan akan dilaksanakan setiap Minggu pukul 8-10 pagi di Taman Bareti.
Sugara tak mungkin dapat melupakan sesi pertama yang ia awali dengan mencari-cari keberadaan guru dan muridnya. Hampir putus asa, dari kejauhan ia melihat ibu-ibu bersama 30-an anak yang rupanya sedang berupaya menemukan dirinya. Sejak saat itu, para siswa selalu datang dengan semangat membara. Bahkan, mereka sudah tiba di tempat setengah jam sebelum kelas dimulai.
Berkat dorongan dari temannya di IYC, Sugara mendaftar ICN 2015 dan meraih juara sehingga mendapatkan suntikan dana untuk mengembangkan proyek The Bottle. Selepas acara itu, ia meningkatkan kualitas proyek sehingga satu per satu prestasi ia raih. Sebut saja Ultimate Winner di Unilever Purpose Driven Leader dan Futurism Award 2017 dari Disparbud Jabar.
Ia juga sempat diliput oleh beberapa surat kabar lokal. Nama The Bottle menggema di berbagai sudut Kota Bandung sehingga Sugara kerap kali ditawari untuk mengajar. Ia sempat kaget ketika pulang ke daerah asalnya, Indramayu, dan pemuda di sana familiar dengan The Bottle.
Sayangnya, pada Desember 2016 tepatnya beberapa hari setelah Sugara lulus, datang sebuah panggilan untuk bekerja di perpustakaan sebuah sekolah swasta internasional di daerah Bekasi. Setelah mempertimbangkan dengan matang, ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut dan meninggalkan segala kenyamanan di Bandung. Hal tersebut sempat membuat The Bottles vakum selama beberapa bulan karena di Bekasi, Sugara masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sekian bulan berlalu, Sugara bertekad untuk menghidupkan kembali cahaya The Bottle di Kota Bekasi. Ia masih belum menemukan taman terbuka untuk dapat dijadikan tempat yang tepat. Namun, momok terbesar berada pada pengajar sukarela yang ternyata sangat sulit ia dapatkan. Ia harus mulai dari awal, mencari partner, dan meyakinkan orang. Meskipun begitu, dengan berbagai macam pendekatan, Sugara yakin suatu hari The Bottle akan berjalan sesuai dengan iktikad baiknya.
Penulis:
Debby Marietta - Universitas Prasetiya Mulya
Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Jakarta
Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: