Sinar 4 Bintang Serie A Ini Redup Usai Pindah Klub

Lucas Biglia, pemain baru AC Milan yang direkrut dari Lazio, jadi salah satu bintang yang redup sinarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2017, 19:00 WIB
Gelandang AC Milan, Lucas Biglia berebut bola udara dengan penyerang Sampdoria, Duvan Zapata pada lanjutan Liga Serie A Italia di Stadion Luigi Ferraris di Genoa (24/9). AC Milan takluk dari Sampdoria dengan skor 2-0. (AFP Photo/Filippo Monteforte)

Liputan6.com, Milan - Liga Italia Serie A musim ini telah memasuki pekan kedelapan. Napoli untuk sementara memimpin di puncak klasemen dengan kemenangan sempurna dalam delapan pertandingan.

Di bawah mereka, Inter Milan menguntit dengan selisih dua angka (22 poin). Adapun Juventus, yang menjadi juara di enam musim sebelumnya, tersangkut di posisi ketiga. Sedangkan AC Milan yang menggelontorkan dana besar, terpuruk di peringkat kesepuluh.

Di luar hasil yang diperoleh masing-masing klub, penampilan para pemain juga menarik untuk diperhatikan. Mereka yang menjadi bintang musim lalu, rata-rata belum banyak mengalami perubahan.

Mauro Icardi, Dries Mertens, Paulo Dybala, serta Ciro Immobile, dan sejumlah pemain lainnya, masih menunjukkan kegarangannya di lapangan.

Akan tetapi, tak sedikit pula pemain bintang yang meredup musim ini. Dikatakan meredup, lantaran tak banyak andil yang mereka berikan bagi klub mereka sejauh ini. Lucas Biglia, pemain baru AC Milan yang direkrut dari Lazio, salah satunya.

Faktornya tak lain adalah karena mereka telah berpindah klub. Meskipun masih berada di lingkungan Serie A, tak lantas membuat mereka mudah mempertahankan performa gemilang seperti yang mereka tunjukkan di musim-musim sebelumnya.

Liputan6.com merangkum empat bintang Serie A yang meredup di awal musim ini setelah berganti kostum.

 

 


1. Federico Bernardeschi

Nama Federico Bernardeschi belakangan sangat jarang terdengar. Padahal, sebelum bergabung dengan Juventus musim panas lalu, winger 23 tahun itu selalu menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepakbola, baik di Italia maupun di Eropa.

Federico Bernardeschi (twitter.com/juventusfcen)

Betapa tidak, selama membela Fiorentina, penampilan Bernardeschi begitu memukau. Ia kerap menampilkan skil-skil menawan di lapangan, termasuk kebolehannya dalam mengeksekusi tendangan bebas. Sebagai winger, ia juga tak kalah subur dibanding striker dalam urusan mencetak gol. Tercatat, musim lalu saja, ia mencetak 14 dan 5 assist dalam 42 penampilan untuk La Viola.

Tapi sekarang, bersama Juventus, Bernardeschi baru mencetak satu gol dan dua assist dalam 9 kesempatan tampil. Ia lebih sering diturunkan dari bangku cadangan. Media-media pun sekarang jarang memberitakannya.

Penurunan performanya ini bukan tidak mungkin akan mengancam posisinya di Timnas Italia jelang Piala Dunia 2018. Hal itu sudah terbukti di beberapa pertandingan terakhir babak kualifikasi, di mana ia tidak dimainkan.

 


2. Lucas Biglia

Gelandang Argentina, Lucas Biglia juga tidak segarang seperti saat masih bermain di Lazio. Meskipun selalu dipercaya tampil sebagai starter, namun Biglia sejauh ini belum memberikan kontribusi yang berarti. Dari delapan kali penampilan, termasuk satu kali di Liga Europa, tak sekalipun ia mencetak gol ataupun sekadar menyuplai assist. 

Pengawalannya dalam membantu menjaga pertahanan AC Milan juga tidak begitu bagus. Terbukti lini pertahanan timnya kerap kerepotan dan akhirnya menelan tiga kekalahan secara beruntun.

Lucas Biglia (AFP/Miguel Medina)

Padahal, musim-musim sebelumnya, mantan kapten Lazio itu termasuk salah satu gelandang bertahan yang sangat disegani. Selain tangguh dalam bertahan, ia juga lumayan rajin membantu serangan. Buktinya, ia mencetak 5 gol dan 4 assist dalam 34 penampilan bersama Lazio musim lalu.

Akibat penampilannya yang menurun ini, AC Milan mulai kurang mempercayainya. I Rossoneri sudah berencana membeli gelandang baru lagi di bursa transfer Januari mendatang, untuk mendampingi Franck Kessie yang bermain mati-matian. Dua gelandang Udinese, Jakub Jankto dan Sekho Fofana, menjadi favorit.


3. Giovanni Simeone

Kedatangan Giovanni Simeone jelang penutupan bursa transfer musim panas lalu sempat memberikan angin segar bagi para pendukung Fiorentina. Maklum, sehari sebelumnya, La Viola baru saja kehilangan Nikola Kalinic, mesin gol mereka musim lalu. Simeone pun diharapkan mampu menjadi pengganti yang sepadan dengan Kalinic dalam urusan mencetak gol.

 

Giovanni Simeone (AFP/Marco Bertorello)

Akan tetapi, harapan itu belum terkabul. Setidaknya itulah yang terjadi sampai sejauh ini. Meski selalu tampil di delapan pertandingan di Serie A yang sudah berjalan, putra pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone itu baru mencetak dua gol. Satu gol lainnya ia torehkan di ajang Coppa Italia.

Catatan ini lebih buruk dibanding saat Simeome bermain untuk Genoa musim lalu. Striker 21 tahun itu mampu menorehkan 13 gol dan 2 assist dalam 36 penampilan. Padahal waktu itu ia baru pertama kali merumput di Serie A, setelah diboyong dari klub Argentina, River Plate.


4. Lorenzo Pellegrini

Kiprah Lorenzo Pellegrini bersama AS Roma sejauh ini berbanding terbalik dengan pemberitaan-pemberitaan menyangkut dirinya sebelum pindah. Terlepas dari cedera yang kerap menghampirinya, pemain berusia 21 tahun itu juga tidak banyak berkutik dalam delapan kesempatan bermain sejak pulih. Ia baru menyumbang satu assist di Serie A dan satu asssit lainnya di Liga Champions.

Lorenzo Pellegrini
 

Jika dibanding saat berseragam Sassuolo, penampilan Pellegrini di awal musim ini bisa dikatakan sangat menurun. Faktor utamanya adalah karena ia kalah bersaing dengan gelandang-gelandang tangguh AS Roma yang lebih senior, macam Kevin Strootman, Radja Nainggolan, Daniele De Rossi, dan Maxime Gonalons.

Adapun Pellegrini dibeli kembali oleh AS Roma seharga 10 juta euro di bursa transfer musim panas lalu. I Giallorossi berhak membelinya kembali karena saat menjualnya ke Sassuolo di tahun 2015, terdapat klausul buy-back yang mengikat.

(Abul Muamar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya