Keren, Anak Pedagang Tembus Nilai Tertinggi SKD BPK di Bali

Seorang anak pedagang, Ni Made Wartini, berhasil memperoleh nilai tertinggi SKD untuk formasi umum di BPK Bali, yakni 425.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 19 Okt 2017, 17:47 WIB
Peserta tes CPNS Kemenkumham Jambi. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jakarta Semua orang sejatinya bisa mendapatkan apa yang diinginkan jika diiringi dengan usaha yang maksimal dan berdoa. Sebagai contoh pembelajaran bisa kita ambil dari orang-orang sekitar.

Misalnya saja dari seorang anak pegadang yang berhasil menembus nilai tertinggi Seleksi Kompetensi Dasar Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Badan Pemeriksa Keuangan di Bali, yaitu Ni Made Wartini.

Dengan wajah ceria, Ni Made Wartini tampak bergegas keluar dari ruangan ujian setelah mengerjakan soal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk Instansi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di hari kedua yang berlokasi di Kanreg X BKN pada Kamis (19/10/2017).

Mengetahui nilainya tertinggi untuk formasi umum di BPK yakni 425, dengan masing-masing perolehan nilai Tes Wawasan Kebangsaan 135, Tes Intelegensi Umum 125, dan Tes Karakteristik Kepribadian 165, Ni Made Wartini pun mengungkapkan rasa bangganya.

“Jujur saya sangat senang. Asal udah memenuhi Passing Grade aja udah seneng, apalagi nilai SKD tertinggi di Bali, saya merasa sangat bangga dan bersyukur,” ungkap dia.

Saat ditanya Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Bali Drs. Yulindra Tri Kusumo Nugroho terkait ketertarikannya melamar CPNS di BPK, Ni Made Wartini mengaku posisi yang dilamarnya sangat bermanfaat untuk pengembangan kariernya ke depan dan sesuai dengan pendidikan terakhirnya yakni Sarjana Akuntansi.

Selain itu, ia juga merasa tertantang dengan pekerjaan sebagai PNS di lingkungan BPK.

Perihal persiapan menghadapi SKD, Ni Made Wartini mengaku sudah mempersiapkannya sebulan sebelum SKD dimulai.

“Menghadapi SKD, saya sudah mempersiapkan diri sejak bulan lalu. Tak hanya belajar dari buku yang saya beli terkait soal-soal CPNS, tetapi juga dari materi yang saya peroleh secara online,” akunya.

Meski demikian, ia menambahkan bahwa tidak semua materi online dan materi dari buku yang dibelinya tersebut muncul dalam SKD.

Sementara itu, saat ditanya Kepala Bagian Tata Usaha Kanreg X BKN Istiyarno terkait pelaksanaan SKD dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), Ni Made Wartini mengaku terkesan.

Menurutnya, seleksi penerimaan CPNS dengan sistem CAT sangat bagus, karena transparan dan nilainya dapat langsung diketahui peserta setelah selesai mengerjakan ujian sehingga dapat meminimalisasi kecurangan dan hasilnya pun murni hasil kerja keras peserta.

Perempuan asal Buleleng yang juga merupakan anak seorang pedagang ini mengaku bahwa ia tidak mendaftar formasi CPNS di instansi lain selain Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Tonton Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya