Liputan6.com, Palembang - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sudah menunjuk pasangan calon (paslon) untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) 2018 mendatang, yaitu Herman Deru dan Mawardi Yahya.
Kedua paslon ini tercatat sebagai mantan bupati di dua kabupaten di Sumsel. Herman Deru pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur selama dua periode, yaitu di tahun 2005-2010 dan 2010-2015.
Sedangkan Mawardi Yahya merupakan mantan Bupati Kabupaten Ogan Ilir dua periode di tahun yang sama. Di tahun 2015, Mawardi Yahya mengundurkan diri sebagai kepala daerah dan mendukung anaknya, Ahmad Wazir Noviadi maju pada Pilkada Ogan Ilir 2015.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum nama Herman Deru dinyatakan diusung oleh partai yang dipimpin Surya Paloh, ada dua nama kandidat yang bersaing meraih suara terbanyak.
Yaitu Syahrial Oesman, mantan Gubernur Sumsel di tahun 2003-2008 yang juga merupakan Ketua Partai Nasdem Sumsel, dan Ishak Mekki, Ketua Partai Demokrat Sumsel yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel.
"Sudah ada satu keputusan. Rekomendasi dari DPP sudah keluar, Herman Deru-Mawardi Yahya yang ditetapkan sebagai pasangan di Pilgub Sumsel," ujar Syahrial Oesman, di kantor Partai Nasdem Sumsel, Kamis (19/10/2017).
"Saya sendiri yang akan memimpin pasukan Nasdem untuk berjuang mengajak seluruh lapisan bersatu dengan partai lain. Semua DPD, DPC se-Sumsel sepakat (usung Herman Deru-Mawardi Yahya)," imbuhnya.
Dorongan dukungan paslon yang diusung Partai Nasdem, akan dilaksanakan sampai ke DPC partai untuk berjuang memenangkan Herman Deru-Mawardi Yahya. Menurutnya, sikap seperti ini tidak bisa diragukan lagi.
Saat ditanya tentang kurangnya dukungan untuknya, Syahrial Oesman mengatakan bahwa dirinya tetap mentaati apa yang menjadi keputusan DPP Partai Nasdem.
"Bukan menyerah, tapi saya taat. Ini sudah keputusan DPP Partai Nasdem. Dari hasil survei, Herman Deru di urutan pertama, sedangkan saya dan Ishak Mekki berada di urutan dua dan tiga," katanya.
Kendati belum bisa maju dalam Pilgub 2018 mendatang, dirinya berkomitmen tidak akan pindah ke partai lain. Bahkan dirinya secara langsung ditunjuk oleh Surya Paloh untuk memimpin pergerakan partai untuk memenangkan Herman Deru-Mawardi Yahya.
Bahkan dirinya sudah memetakan wilayah mana yang akan berpeluang mendapatkan suara terbanyak untuk mendukung paslon Partai Nasdem.
"Kalau kecewa, siapa tidak kecewa. Tapi ini politik, jika ditembak mati, bisa hidup lagi. Ini bukan neraka, bukan kiamat. Saya tetap jadi komandan," katanya.
Koalisi Partai Lain
Diakuinya, ada beberapa kader Partai Nasdem yang sudah mengundurkan diri setelah keputusan Partai Nasdem akhirnya mendukung Herman Deru-Mawardi Yahya. Bahkan jika terjadi perpecahan politik di internal partai memang tidak bisa dielakkan.
Syahrial Oesman juga akan turun tangan untuk memecat kadernya yang mendukung paslon lainnya. Namun nama paslon ini bisa saja berubah dan menunggu hingga keputusan akhir di tanggal 8 November 2017 mendatang.
Pihaknya juga masih menunggu dukungan dari partai lainnya. Salah satu yang berpeluang yaitu Partai Hanura.
"Penambahan Partai Hanura, tapi ada split dengan kandidat lain, masih belum tahu. Tapi HD-MW menjamin saya. Semoga tidak (gagal),” katanya.
Dalam waktu dekat, mereka akan mengadakan pertemuan khusus dengan Herman Deru-Mawardi Yahya untuk menyampaikan keputusan DPP Partai Nasdem ini. Herman Deru mengatakan, dirinya berterima kasih karena Partai Nasdem sudah menepati komitmen untuk mendukungnya maju pada Pilkada Sumsel mendatang.
"Nanti ada dua partai lagi yang akan mendukung, partai berwarna kuning dan hijau," ungkapnya.
Sebelum resmi menggandeng Mawardi Yahya, Herman Deru sudah mendapatkan dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju pada Pilgub 2018 mendatang. Surat rekomendasi bahkan sudah diserahkan per tanggal 4 September 2017 lalu.
Untuk bisa maju di Pilgub Sumsel, Herman Deru-Mawardi Yahya masih harus menggandeng partai lain untuk memenuhi kuota kursi legislatif. PAN sendiri mengantongi 6 kursi dewan legislatif, sedangkan Partai Nasdem hanya mempunyai 5 kursi legislatif.
Advertisement