Liputan6.com, Jakarta Proses lelang Tol Probolinggo-Banyuwangi menyisakan satu peserta tunggal yakni konsorsium PT Jasa Marga Tbk, PT Waskita Toll Road dan PT Brantas Abipraya. Peserta lainnya, perusahaan asal Turki telah tersingkir karena tidak memenuhi persyaratan.
Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Eka Pria Anas mengatakan, saat ini tengah berlangsung proses negoisasi terkait tarif tol dengan panjang sekitar 170 kilometer (km) tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Probolinggo-Banyuwangi itu sudah pasti Jasa Marga. Kita sedang proses negosiasi untuk menetapkan tarif yang mau kita sepakati. Mungkin bulan ini selesai," jelas dia di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dia menerangkan, nilai investasi Tol Probolinggo-Banyuwangi sekitar Rp 23 triliun. Itu belum ditambah dengan nilai tanah yang mencapai Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun.
Perihal besaran tarif tol, Eka mengungkapkan, BPJT berupaya mengarahkan tarif tol sebesar Rp 1.500 per km untuk golongan I di 2019. Hal tersebut menimbang kemampuan bayar masyarakat.
"Kita biasanya sekarang ini paling tinggi Rp 1.500 per km golongan I untuk tahun 2019. Kita mau mengarah ke sana sekitar itu, atau di bawah itu, karena memikirkan kemampuan bayar masyarakat kasihan juga kalau enggak ada yang lewat. Katakan Rp 1.000 per km itu sudah Rp 175 ribu jarak terjauh," jelas dia.
Namun, dia enggan membeberkan permintaan tarif tol dari konsorsium Jasa Marga. Dia hanya memastikan, dalam waktu dekat akan mengumumkan pemenang lelang. Rencananya, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) berlangsung awal 2018.
"Segera, sudah pasti Jasa Marga cuma tinggal sepakati harganya. Paling kita awal tahun depan tanda tangan perjanjian," tukas dia.