Mobkas Kuning Lebih Mahal, Alasannya?

Warna kuning pada mobil bekas bisa meningkatkan nilai jual hingga 18,5 persen.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 20 Okt 2017, 09:35 WIB
Kesimpulan tersebut berdasarkan sebuah analisis yang dilakukan terhadap 2,1 juta mobil bekas.

Liputan6.com, Jakarta Sudah hal yang lumrah jika kondisi mobil dan jarak tempuh di odometer menjadi faktor yang berperan penting dalam menentukan harga jual mobil bekas.

Namun, ternyata faktor yang berperan besar bukan itu saja. Berdasarkan penelitian dari 2,1 juta mobil yang dilakukan oleh iSeeCars.com, warna ternyata memiliki peranan besar untuk menaikkan atau menjatuhkan harga mobil.

Penelitian tersebut mengungkapkan warna kuning berperan besar untuk menaikkan harga mobil, dengan harga jual 18,5 persen. Warna lainnya yang mampu mendongkrak warna jual adalah warna cerah dan ceria, seperti oranye meningkatkan nilai jual 7,8 persen, hijau meningkatkan nilai jual 6, 9 persen, putih meningkatkan nilai jual 1,6 persen, dan merah meningkatkan nilai jual 1,4 persen.

Phong Ly, CEO iSeeCars.com, mengatakan warna kuning bukanlah warna biasa, yang bisa meningkatkan permintaan dan menjaga nilai jual. " Analisis kami menunjukkan warna kuning memiliki depresiasi paling rendah untuk mobil yang terbatas, seperti convertible. Menariknya, warna kuning juga memiliki depresiasi paling rendah untuk SUV maupun pikap, " ungkap Phong kepada forbes.

Selain warna mampu meningkatkan harga jual, beberapa warna dapat menurunkan harga jual. Seperti warna ungu menurunkan harga 10,7 persen, beige menurunkan 10,3 persen, silver menurunkan 2,6 persen, dan hitam menurunkan 1,6 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


5 Cara Hilangkan Bau Tak Sedap di Dalam Kabin Mobil

Berbagai aroma khas hadir di kabin mobil, baik itu untuk mobil baru maupun lawas. Pada mobil baru, bau dikeluarkan dari material bawaan pabrik.

Namun ternyata, aroma yang berasal dari mobil baru cukup berbahaya karena mengandung bahan kimia yang melekat di plastik, kain atau atau perekat. Misal dari material pembuat dashboard, jok, karpet dan lainnya.

Sementara untuk mobil-mobil lawas, mereka kerap mengeluarkan bau yang tak sedap karena saat digunakan banyak barang-barang lembab atau basah berada di dalam mobil.

Parahnya, semua barang-barang yang dapat mengeluar bau akan lebih cepat merebak karena tersengat paparan panas matahari.

Nah karena itu, dikutip Popular Mechanics, Sabtu (14/10/2017), untuk menghilangkan bau tak sedap, langkah awal adalah mengeluarkan semua barang yang berpotensi mengeluarkan bau, seperti pakaian, sepatu hingga peralatan olah raga.

Selain itu, buang sampah-sampah yang tertinggal, baik sampah kertas, makanan atau botol minuman. Bersihkan pula bagian-bagian yang sulit dijangkau, seperti sesuatu hal yang kerap terselip di jok mobil.

Jika langsung menggunakan pengharum ruang mobil, hal itu bukan menjadi solusi. Sebab, pengharum mobil terbuat dari bahan kimia. Oleh karena itu, ada baiknya untuk pengharum menggunakan bahan alami seperti biji kopi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya