Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar resmi menyatakan akan mengusung Joko Widodo atau Jokowi untuk kembali maju di Pilpres 2019. Namun, Golkar hingga kini belum menyiapkan calon pendamping Jokowi.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, partainya tidak ingin memutuskan sendiri terkait siapa yang akan menjadi pendamping Jokowi.
Advertisement
"Belum, etisnya tanya dulu ke Beliau (Jokowi)," kata Agung Laksono di Hotel Kartika Chandra, Kamis 19 Oktober 2017 malam.
Mantan Ketua DPR ini mengakui, masih terdapat banyak kekurangan selama tiga tahun Jokowi menjadi Presiden. Namun, menurutnya hal tersebut adalah wajar.
"Ya banyak. Misalnya angka kemiskinan belum turun drastis, turun tapi lambat. Kemudian proyek infrastruktur masih belum semua jadi, kan perlu kesabaran," ujar Agung.
Kendati demikian, dia menyatakan pilihan Golkar untuk mengusung Jokowi agar bisa dua periode menjadi Presiden adalah keputusan yang tepat.
"Jadi Golkar tepat pilih Jokowi untuk lanjut 2019-2024. Tinggal bagaimana cari pasangan. Sampai sekarang belum bahas, namun pada waktunya nanti saya kira ketum akan berkonsultasi dengan Beliau. Apa bagaimana maunya," ucap Agung.
Masih kata Agung, jika ditanya keinginan sosok cawapres yang ingin disandingkan dengan Jokowi di 2019 macam macam, namun forum untuk membahas hal tersebut belum ada.
"Kalau cawapres menurut hemat kami ya pada waktunya nanti dipandang sudah pas, baru diawali konsultasi ketum dengan Pak Jokowi. Dari situ bisa berkembang, bisa dari internal Golkar, bisa dari luar, bisa dari kalangan profesiobal. Kita belum bisa ambil kesepatakan karena belum ada dan dianggap belum waktunya," beber Agung Laksono.
Target Kemenangan Jokowi
Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan akan tetap mengusung dan mendukung Joko Widodo atau Jokowi untuk Pilpres 2019. Putusan ini berdasarkan pada hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"Partai Golkar sudah menetapkan pada rapimnas yang lalu, Pak Jokowi sebagai calon presiden pada 2019 yang akan datang," kata Idrus di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu 15 Oktober 2017.
Dia menjelaskan, hal terpenting saat ini, melakukan berbagai langkah-langkah pemenangan Jokowi dalam kontestasi itu. Sehingga kehadiran Partai Golkar, dapat memberikan nilai tambah untuk menaikkan elektabilitas Jokowi.
Idrus juga menyatakan pihaknya telah menetapkan target kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019.
"Itu minimal 65 persen suara. Itulah komitmen Golkar untuk konsisten dan komitmen," jelas Idrus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement