3 Tantangan Instruktur Honda Taklukan Sirkuit Suzuka

Tiga ujian praktik adalah slalom (course slalom), lalu pengereman (braking) dan kemudian keseimbangan (plank riding).

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Okt 2017, 15:20 WIB
Ujian keseimbangan di The 18th Safety Japan Instructors Competition 2017.(Arthur/Liputan6.com)
 
 
Liputan6.com, Suzuka Empat Instruktur Safety Riding asal Indonesia yang merupakan wakil dari PT Astra Honda Motor berkompetisi dalam The 18th Safety Japan Instructors Competition 2017. Lebih dari 80 peserta yang berasal dari 9 negara lain ikut ambil bagian dalam kompetisi ini. 
 
Reza Novendri salah satu peserta asal Indonesia yang merupakan perwakilan dari PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) selaku main dealer sepeda motor Honda di Aceh yang turun pada kelas big bike 750 cc bercerita, ada tiga ujian praktik dalam kompesiti kali ini. Pertama adalah slalom (course slalom), lalu pengereman (braking) dan kemudian keseimbangan (plank riding). 
 
Dalam uji slalom peserta harus melewati meliuk-liukkan motor mengikuti cone yang sudah ditata oleh panitia. Kaki peserta tidak boleh turun dari motor dan cone juga tak boleh jatuh. 
 
 
Ujian kedua adalah pengereman. Dalam uji ini peserta harus memacu motor dalam kecepatan antara 60-70 kilometer per jam dan kemudian mengerem. Saat pengereman motor tidak boleh slip dan juga roda belakang tidak boleh terangkat. Sama seperti ujian pertama, kaki peserta juga tidak boleh turun dari motor. Nilai dari ujian ini akan semakin tinggi jika jarak pengereman lebih pendek. 
 
 
 

Ujian Ketiga

Ujian yang ketiga adalah keseimbangan. Dalam ujian ini peserta harus melewati sebuah papan dengan panjang 10 meter. Motor harus dipacu selambat mungkin dan tidak boleh keluar dari papan. Jika motor keluar jalur dari papan maka akan didiskualifikasi. 
 
"Dari ketiga tersebut paling sulit yang keseimbangan," jelas Reza Kamis (19/10/2017). Alasannya, saat ujian dilakukan dalam kondisi hujan dan tentu saja papan sangat licin. 
 
Ia pun kemudian bercerita, untuk bisa menaklukkan tiga ujian tersebut maka dirinya dan tiga peserta lain asal Indonesia telah melakukan latihan di Surabaya selama dua pekan. Kemudian di Jepang pun kembali melakukan latihan selama lima hari. 
 
Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi oleh Reza karena motor yang digunakan di Jepang berbeda dengan motor yang yang ia gunakan sehari-hari sebagai instruktur. Ia baru mencoba motor tersebut saat latihan dia pekan di Surabaya dan kemudian lima hari di Traffic Education Rainbow Center (TERC) Hamanako, Jepang dan Suzuka Circuit Traffic Education Center (STEC).
 
Sedangkan mengenai mental, Reza merasa semua wakil dikirim dari Indonesia sudah memiliki mental juara. "Kita sudah terpilih di Indonesia artinya kita mental kita sudah terbangun," pungkas dia. 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya