Liputan6.com, Jakarta Berkemah sering menjadi aktivitas pilihan untuk menghabiskan waktu luang. Selain bisa membuat tubuh lebih rileks, berkemah juga jadi cara yang tepat untuk menikmati alam dan menyendiri sejenak dari kebisingan kota.
Bagi Anda yang hobi berkemah dan ingin menikmati pengalaman berbeda dari biasanya, paket liburan yang dikeluarkan White Desert Antartica bisa menjadi pilihan.
Advertisement
Tak tanggung-tanggung, mereka yang berminat akan diajak untuk berkemah di Antartika, Kutub Selatan. Biayanya pun fantastis mencapai US$ 80 ribu atau Rp 1,08 miliar untuk paket berkemah selama satu minggu.
"Saat tiba di tempat kemah White Desert Antartica ini Anda serasa berada di planet lain," tutur co-founder perusahaan ini, Robyn Woodhead seperti dilansir dari CNBC, Minggu (22/10/2017).
Biaya besar yang harus dikeluarkan wisatawan tentu bukan tanpa alasan. Selain memberikan pengalaman berbeda, sensasi perkemahan ini juga memastikan para turis bisa menikmati fasilitas bak hotel bintang lima.
Mereka yang mendaftar akan diangkut ke Antartika dengan menggunakan jet pribadi. Setelah sampai, para turis akan dijemput dengan truk enam roda yang akan mengantarkannya ke tempat peristirahatan, sebuah sebuah kemah bundar berwarna coklat dan mirip tempat tinggal orang eskimo.
"Dari kejauhan, kemah kami terlihat seperti tempat tinggal di Mars atau bulan," ungkap Robyn.
Meski terlihat sederhana, fasilitas didalam kemah tersebut justru luar biasa. Sebuah meja makan lengkap dengan kursi yang dilapisi bulu domba siap menyambut turis yang datang. ereka juga dipersilahkan untuk meminum champagne yang disediakan secara cuma-cuma.
Ide paket perjalanan ini muncul di benak Robyn dan suaminya sudah sejak lama. Namun mereka baru bisa mewujudkan hal tersebut setelah memiliki cukup uang dari hasil menabung selama beberapa tahun.
Robyn menjelaskan bahwa paket liburan yang ditawarkannya merupakan sebuah pengalaman mewah yang tak biasa. Beberapa tokoh kenamaan juga pernah merasakan pengalaman kemah super mewah ini, seperti Pangeran Harry hingga mantan astronot Buzz Aldrin.
"Sekarang, orang-orang sudah bosan dengan fasilits mewah yang ditawarkan hotel dengan pemandangan serupa. Pelancong justru mencari pengalaman baru yang benar-benar berbeda dari biasanya," pungkasnya.