Liputan6.com, New York - Wall Street mencetak rekor tertinggi, dengan indeks S & P 500 membukukan kenaikan untuk minggu keenam. Ini setelah Senat Amerika Serikat (AS) mengeluarkan resolusi anggaran, yang mengangkat harapan jika rencana pemotongan pajak Presiden Donald Trump dapat berlanjut.
Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 165,59 poin atau 0,71 persen, berakhir ke posisi 23.328,63. Indeks S&P 500 naik 13,11 poin atau 0,51 persen menjadi 2.575,21 dan Nasdaq Composite bertambah 23,99 poin atau 0,36 persen ke level 6.629.05.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga indeks tersebut mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa, memperpanjang rekornya baru-baru ini. Indeks Dow, yang menembus posisi di atas 23.000 pada minggu ini, naik 2 persen dalam sepekan.
Dow juga mencatat kenaikan mingguan keenam, sementara Nasdaq membukukan posisi keempat. Indeks S&P 500 naik 0,9 persen selama seminggu sementara Nasdaq menambahkan 0,4 persen.
Persetujuan Senat pada Kamis malam, tentang cetak biru anggaran 2018 dapat membuka jalan bagi Partai Republik tentang rencana paket pemotongan pajak tanpa dukungan Demokrat.
"Ini hanya reaksi terhadap pemikiran bahwa mungkin saja ada sesuatu yang datang dari Kongres terkait reformasi pajak," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Wall Street memang menguat menyusul terpilihnya Donald Trump pada November, sebagian karena janjinya untuk memotong pajak dan mengurangi peraturan.
Di sisi lain, investor terus memantau berita tentang kandidat potensial yang menduduki posisi kursi Federal Reserve. Gubernur Fed Jerome Powell dinilai menjadi kandidat utama yang dipilih Trump, yang banyak akan mempertimbangkan kelanjutan dari kebijakan moneter pasar saham saat ini.
Adapun saham yang naik, diantaranya General Electric (GE.N) yang berbalik arah usai turun di awal perdagangan 6,3 persen menjadi berakhir 1,1 persen lebih tinggi, dan indeks industri S & P juga berakhir naik 1,1 persen. Saham GE naik usai Chief executive GE berjanji untuk melepaskan aset senilai lebih dari $ 20 miliar.
Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Itu dibandingkan dengan rata-rata 5,9 miliar harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.