Liputan6.com, London - Dia adalah pemain termahal sepanjang sejarah West Ham United. Marko Arnautovic diboyong dari Stoke City pada musim panas lalu dengan biaya mencapai 20 juta euro.
Lima kali tampil di Liga Inggris, sayangnya Arnautovic belum mencetak gol sama sekali bagi The Hammers. Kondisi yang belum fit ditambah proses adaptasi dengan klub baru menjadi alasan yang dikemukanan.
Baca Juga
Advertisement
Lepas dari itu, baru-baru ini Arnautovic dalam sebuah wawancara mengungkap masa kelamnya ketika sedang merintis karier sebagai pesepakbola profesional. Dia mengaku dulunya sempat menjadi penjahat di Vienna.Berbagai tindak kejahatan pernah dilakukan mantan pemain Inter Milan.
Mulai dari mencuri, merampok dan terlibat perkelahian jalanan. Jika bukan karena tekad mengejar mimpi di sepak bola, Arnautovic mungkin sudah berujung di balik jeruji sekarang, seperti beberapa sahabatnya.
"Jika saya terus melanjutkan gaya hidup di masa muda, mungkin saya tidak ada di sini. Saya bukan gangster, tapi dua sahabat berujung di penjara," kata Arnautovic.
Jiwa liar dari Arnautovic memang sulit untuk dikendalikan dari awal. Meski telah memilih jalan hidup sebagai pesepakbola, dia masih sering berbuat onar. Arnautovic sendiri mengaku sering bertengkar dengan pelatih.
"Saya selalu menentang pelatih dengan mengatakan 'Anda bukan ayah saya, jadi bicara normal kepada saya'. Yang saya inginkan, pelatih cukup mengatakan, 'bermain saja dan beri saya kemenangan'," ungkapnya dikutip The Sun.